Chapter 1: Guncangan
Chapter Text
Cahaya dari bulan merah menembus jendela di malam yang sunyi senyap. Tirai hitam menutupi langit, layaknya sutra hitam dibentang begitu luas hingga menelan sang bulan merah.
Dalam sepersekian detik, kabut abu-abu meluap dari kehampaan. Mengaburkan jarak pandang. Pikiran semua orang perlahan melambat dan tak tahu apa yang terjadi.
Di alam bintangan, guncangan tak henti berguncang membuat beberapa meteorit kehilangan garis orbitnya. Beberapa bintang berpendar dan meledak, sementara itu, mata-mata besar yang mengawasi bumi pecah menjadi gumpalan cairan hitam yang melambung kesana-kemari. Keadaan alam bintang saat itu penuh dengan kekacauan.
Dari arah bulan, seorang pria dengan rambut hitam panjang dan berpakaian layaknya bangsawan Eropa yang keluar dari sebuah lukisan, berlutut seketika dan mengatupkan kedua tangannya. Menatap pada bumi yang diselimuti oleh aura besar dari makhluk agung yang terlahir.
Pria itu berterima kasih begitu dalam kepada siapapun itu yang terbangkit di atas urutan. Dia terbebas dari belenggu yang mengikatnya dalam kegilaan di bulan ini. Kini, ia dapat menjernihkan pikirannya dan kembali ke bumi. Tidak, dia harus melintasi alam astral untuk mencari dewa baik hati yang berada di jalur yang bergandengan dengannya.
Dia berharap itu bukan Zaratul atau Amon. Jika dia adalah Antigonus, itu akan jauh lebih baik.
***
Alam astral berguncang akibat kebangkitan sang dewa baru. Tidak, itu bahkan melampaui urutan dan merupakan salah satu The great old one. Pilar alam semesta yang kekuatannya menyamai dewa matahari kuno dari era ketiga.
Roda takdir mulai bergulir, dan nafas benua barat berhembus di sepanjang alam astral. Aura dari 7 sefirah berhembus di sepanjang celah yang memisahkan dunia roh dan alam bintang. Membuat mata-mata besar itu semakin tertarik untuk menembus penghalang bumi. Namun, tertahan oleh tirai beludru hitam yang begitu keras dan sulit ditembus.
Penghalang bumi semakin menebal seiringnya kebangkitan sang dewa yang melampaui urutan dan berada di level masa lalu.
Di istana yang diselimuti dengan ketenangan, warna hitam mendominasi istana megah tersebut. Bunga malam terletak di kanan dan kiri jalan menuju istana dan seorang pria dengan telinga bak serigala, berlari menyusuri tempat itu.
"Kakak!" Panggilnya saat melihat ke arah meja besar di tengah aula dimana beberapa entitas duduk disana dengan wajah tegang.
Wanita bertudung hitam perlahan menoleh ke arah si pemanggil. Dia nampak terkejut sesaat dan kemudian kembali kepada ketenangannya. Sementara entitas lainnya, seorang pria berambut biru laut terlihat semakin ketakutan.
" Itu tidak mungkin yang asli?!" Serunya.
"Tenanglah Leodero, kita masih belum mengetahui siapa itu" sahut
Wanita cantik dengan rambut platinum ikal, fisiknya bak Dewi dalam lukisan mitologi Yunani.
Entah apa yang terjadi, bila orang itulah yang terbangkit dan mengambil posisinya kembali. Orang yang setara dengan God Almighty dan bahkan dapat melampauinya, orang yang bahkan dapat menyegel dewa luar dalam sekejap mata, lalu orang yang menyegel sefirah di benua barat dan menyegel benua barat dari dunia, tidak mungkin itu adalah 'dia!'
Namun, mengingat aura hebat yang agung berhembus di seluruh alam membuat mereka semua mulai memikirkan krisis ini.
" Jika itu Amon, itu jauh tidak mungkin. Dia masih berada di Chaos Sea. " Kata seorang pria dengan rambut pirang cerah. Wajahnya tabah seperti orang suci, ditambah dengan pakaian pendeta putih bersih di tubuhnya, mendukung kesan seorang pendeta baik hati.
" Bethel adalah salah satu tebakan yang paling dekat-"
"Tidak! Itu sudah pasti Zaratul! "
Pria dengan rambut perak tersebut nampak tak ingin kalah saat perkataan nya disanggah oleh pria berambut putih dengan janggut panjang yang hampir menyamai perutnya.
Obrolan itu entah mengapa menjadi begitu panas. Sementara ketakutan mereka semakin meningkat tentang seberapa kuat orang yang terbangun itu, apakah dia adalah orang yang mereka kenal, atau sesuatu dari masa lalu yang benar-benar terbangkit.
Antigonus hanya berdiri di sudut ruangan. Melihat kepada 7 dewa ortodoks yang saling gaduh. Ditambah dengan beberapa tokoh penting seperti malaikat dari jalur penonton yang menjadi tamu spesial dalam perkumpulan di istana malam, Antigonus melirik wanita berambut hitam panjang yang tertutup tirai hitam.
Itu semakin aneh saat melihat entitas saling berkumpul dan bergandengan tangan karna menghadapi sesuatu yang lebih kuat dari mereka.
Lord of Storm beradu argumen dengan Mother Earth yang tak ingin kalah. Sementara Eternal Blazing Sun duduk di tengah sebagai penengah.
Di sisi lain ada God of Combat dan God of Knowledge and Wisdom saling mencoba mempertahankan alasan mereka dan ditengahi oleh God of Steam and Machinary. Sementara king of Angel dari jalur spectator masih duduk dengan santai di kursinya. Begitu pula dengan Dewi evernight.
Sementara itu Antigonus bisa merasakan aura spiritual dan jejak nafas kabut abu-abu dari kastil sefirah. Gerbang dunia roh terbuka dan sepertinya tersambung ke dunia astral. Sepertinya yang terbangkit sudah menyelesaikan tahapannya dan menyempurnakan kekuatannya.
Tak lama, guncangan terjadi disekitar penghubung antara alam roh dan alam astral. Sosok itu telah bangkit sempurna.
***
Berdebar!
Berdebar!
Zhou Mingrui memegang pelipisnya. Rasa sakit mendalam membuatnya menggerakkan gigi. Dia menatap ke arah jendela yang tepinya berupa kusen tua. Cahaya bulan merah masuk dari tempat itu. Menerangi seisi ruangan tua tersebut.
Menatap pada buku yang telah menguning dan tulisan yang tak pernah ia ketahui, dan membaca yang tertulis di dalamnya.
'semua orang akan mati termasuk aku'
Zhou Mingrui terjatuh dari kursinya. Menatap horror pada buku itu dan tulisan menakutkan di dalamnya. Kemudian, dia tersadar bahwa ini bukan kamarnya. Apakah dia transmigrasi? Apakah dia transmigrasi setelah melakukan ritual peningkatan keberuntungan?
Ingatan dari sang pemilik tubuh mengalir bak air deras. Zhou Mingrui menuju ke arah cermin dan melihat bayangan pria kutu buku dengan wajah yang terlihat seperti orang Eropa. Mata coklat gelap yang terlihat tanpa cahaya, rambut coklat kehitaman yang tampak halus, dan kulit putih serta tubuh kurus yang tampak kekurangan gizi.
Zhou Mingrui melihat ke arah kepalanya yang mulai sembuh dari luka bekas tembakan. Begitu pula dengan bajunya yang tadi bernoda darah, perlahan kembali bersih layaknya tidak pernah terjadi apa-apa. Dia semakin merasa itu semua tak masuk akal. Bagaimanapun juga, dia harus mencari jalan kembali.
Zhou Mingrui mengingat beberapa mimpi sebelum dia bertransmigrasi ke tempat ini. Seperti meteorit besar menabrak bumi. Tepat di samudra pasifik. Guncangan besar mengaktifkan cincin api di sekitar samudra pasifik, menenggelamkan Amerika Tengah dan memisahkan Amerika Utara dan selatan.
Gunung merapi besar seperti Yellowstone, Krakatoa, meledak begitu dahsyat. Pegunungan Himalaya retak akibat gempa besar dan benua Afrika ditenggelamkan oleh samudra Hindia.
Benua Antartika mencair akibat suhu bumi yang ekstrim, melepaskan berbagai macam virus aneh, binatang aneh, monster, dan kutukan serta korupsi. Semuanya penuh dengan kekacauan. Benua eropa terpisah dari benua Asia dan radiasi nuklir meluap kemana-mana, membuat laut mati di sekitarnya penuh akan radiasi berbahaya.
Mata yang begitu besar menatap bumi. Ada begitu banyak mata diatas langit dan seolah mengakhiri ini, seluruh bumi ditutupi awan abu-abu tebal yang memancarkan petir. Ironis sekali melihat peradaban besar tersebut langsung hancur karna kiamat yang tak terduga.
Mimpi itu berakhir saat Zhou Mingrui membuka matanya. Dia sudah berada di dunia ini, di dalam tubuh seorang sarjana yang baru saja lulus dari universitas. Seorang mahasiswa miskin dengan tubuh kurus putih pucat kekurangan gizi, dan tampilan kutu buku. Memiliki dua saudara, satu kakak laki-laki yang bekerja sebagai juru tulis di pelabuhan.
Dan satunya adalah adik perempuan, yang masih bersekolah. Kehidupan mereka juga tidak bisa dikatakan sebagai layak. Tempat tinggal ini adalah apartemen kecil yang bobrok. Dan lingkungan di sekitar Iron Cross street juga.
Zhou Mingrui menghela nafas. Entah sudah keberapa kalinya. Kemudian, dengan sedikit dukungan pada mentalnya, dia mulai mengatakan.
"Mulai sekarang, saya adalah Klein"
Bersambung....
Chapter 2: Nighthawk I
Chapter Text
Klein baru saja kembali dari membeli roti. Saat ini, dia bisa kembali melakukan ritual peningkatan keberuntungan dan kembali ke rumahnya. Seharusnya seperti itu. Sampai dia menyadari, bahwa dia tidak pernah pergi kemanapun. Dia selalu berada di rumah, dan rumahnya tidak pernah pergi kemanapun.
Terdiam di atas kursi perunggu raksasa, Klein menatap pada dua orang anggota yang tak sengaja ia tarik ke dalam kabut abu-abu tebal. Beruntung dari mereka, Klein dapat mengetahui tentang dunia ini dan bagaimana hal-hal berbau fantasi bekerja.
Setelah sesi pertemuan Tarot itu, Klein mengembalikan The Hanged Man dan The Justice kembali. Dia kemudian turun dari kursi perunggu dan mencoba menjelajahi seluruh kabut abu-abu. Di ujung sana, ada tangga yang mengarah ke pintu cahaya. Di dalam tempat itu, ada kumpulan kepompong yang tergantung di langit-langit. Tiga kepompong telah pecah.
Dan Klein sendiri melihat sebuah kabut abu-abu yang menggumpal. Saat dia dengan penasaran menyentuh kabut yang menggumpal, bayangan masa lalu, kiamat, era pertama hingga era kelima merasuki ingatannya. Seolah-olah kesurupan, Klein mengetahui fakta bahwa tempat ia transmigrasi bukanlah dunia lain. Ini bumi!
Ini bumi setelah dimulai ulang! Jadi dia sebenarnya tak pernah pergi kemanapun. Dan dia sendiri adalah masa lalu yang jatuh dari kepompong di atas sana. Dua orang lainnya adalah sesama penduduk desa. Orang-orang yang berasal dari masa lalu. Yang satu adalah kaisar terkenal yang memulai era industri, dan satunya lagi adalah Dewi yang disegani.
Dan satu lagi fakta yang membuat Klein merasa ia benar-benar dibenci oleh takdir. Klein terbangun dengan kondisi diatas urutan yang memegang tiga keunikan dari tiga jalur beyonder dibawah Lord of Mistery. Kabut menggumpal yang membawanya melewati sejarah adalah kabut yang disebut sebagai kabut sejarah. Dan semua jawaban yang memberi tahu bahwa takdirnya benar-benar malang sekali.
***
Sekembalinya dari kabut abu-abu, Klein menatap kosong ke arah langit-langit ruangan. Sebentar lagi Melissa akan pulang, dan dia harus memasak daging domba tersebut. Dia juga tidak ingin membuat Melissa khawatir dengannya.
Tapi dia terlalu malas untuk bergerak. Kemanusiaan nya bertambah sedemikian rupa menelan keilahiannya setelah ia kembali ke kamarnya.
Ketukan di pintu terdengar. Awalnya Klein benar-benar malas untuk membuka pintu. Dia merasa bahwa dia bisa melihat tiga orang berdiri di depan pintu apartemen nya. Jika dilihat lagi, mereka adalah beyonder. Apakah mereka datang untuk menyelediki Klein? Mungkin itu terkait dengan kematian Naya dan Welch, rekan Klein asli yang meninggal karna buku catatan Antigonus.
Dia mendapatkannya dari ramalan tentang penyebab bunuh diri Klein. Dia mulai merapikan kemejanya dan kemudian berbicara.
"Siapa?"
"Saya Beech. Beech Mountbatten. Inspektur kepolisian."
Klein mulai memasang wajah ketakutan dan bingung. Dia mulai membuka pintu, dan hal yang tak diharapkan terjadi. Tiga orang itu tiba-tiba kehilangan kendali! Namun, pria tampan dengan rambut hitam panjang dan mata hijau adalah yang paling sedikit dampaknya karna ia langsung menutup matanya.
Menggunakan otoritas pencangkokan, dia membelokkan takdir kehilangan kendali ketiga polisi itu dan mencuri korupsi yang berasal darinya. Seolah kesurupan, mereka berbalik dan tak bertanya apapun. Bisikan wanita menenangkan memasuki telinga mereka untuk segera berbalik dan menghentikan penyelidikan ini.
Klein mengernyitkan alisnya dan menatap pria tampan tadi yang melarikan diri lebih cepat dari yang lain. Klein kebingungan dan alhasil mengejar ketiga polisi itu untuk bertanya maksud mereka. Meski dia bisa mencuri pikiran mereka, itu sangat tak sopan membaca privasi orang lain.
"Tunggu, pak polisi kenapa kabur!" Teriak Klein. Pemuda kutu buku itu terus berlari dan kini di belakang Leonard.
Sementara itu Leonard, merasa telinganya akan pecah akan teriakan pria tua itu.
"Cepat nak! Dewa itu akan menangkap kita!"
Leonard menggunakan kekuatan fisiknya untuk berlari. Orang tua di tubuhnya memperingatinya tanda bahaya saat akan mengetuk pintu rumah Klein Moretti. Dan benar saja, semua orang hampir kehilangan kendali saat menatapnya.
Apakah Klein Moretti menjadi dewa? Tidak, tapi dia hanya manusia biasa dalam berkasnya. Tunggu, apa dia mengorbankan dirinya pada dewa jahat dan membiarkannya mengambil tubuhnya dan turun ke dunia?!
"Jangan berpikiran ceroboh nak! Bahkan Dewi mu tak akan sanggup melawannya!"
Teriakan Pallez kembali menggema. Pria tua itu terus berkata bahwa dia adalah pilar alam semesta. Dan kau harus melarikan diri karna dewa tidak dapat dipahami pikirannya. Namun naas sekali nasib Leonard, dia ditangkap tangannya oleh dewa jahat.
Namun Leonard memutuskan untuk berkorban. Biarlah dia mati disini hari ini asalkan kapten dan kenley selamat. Dia melihat ke pemuda kutu buku dan hampir kehilangan kendali sebelum perasaan itu menghilang.
" Kenapa pak polisi melarikan diri? Aku tidak berbuat salah kan? Aku tidak ditangkap kan?" Tanyanya.
Justru aku yang akan ditangkap dan dimakan! Batin Leonard sengsara.
" Ayo santai saja. Aku bukan kriminal. Ayo minum es teh di toko disana." Kata Klein. Dia terlihat ramah dan tak menggigit.
Pallez ingin kabur dari Leonard namun kondisi jiwanya masih lemah. Jadi dia hanya pasrah. Namun nampaknya, lord of Mistery tidak berniat melakukan hal jahat pada kakek dan cucunya ini. Dia membeli es teh dua dan menyerahkannya pada Leonard.
" Jadi mengapa saya didatangi oleh kepolisian?" Tanyanya dengan sopan.
" Ini adalah hubungannya dengan kematian tuan Welch dan nona Naya." Kata Leonard. Dia memberanikan diri untuk bercakap-cakap dengan sosok dewa ini.
"Welch meninggal?" Ada raut wajah terkejut. Itu sangat manusiawi yang membuat Pallez merasa bahwa mungkin saja intuisinya yang mempermainkan nya. Mana mungkin pemuda sebaik dan sepolos ini adalah sosok pilar alam semesta?
"Benar. Itu adalah kematian yang aneh. Tuan Welch bunuh diri dengan membenturkan kepalanya ke dinding berulang kali. Sementara nona Naya membenamkan kepalanya ke baskom berisi air." Jelas Leonard lagi. Klein semakin bergidik ngeri. Apakah kematian Welch, Naya, dan Klein ditujukan sebagai pengorbanan untuk memanggil jiwanya ke dunia ini?
Leonard tercengang saat melihat pemuda di sampingnya menangis. Tidak, dia seharusnya menganggap pria itu dewa kan? Bukankah sosok seperti itu harus ilahi meski dia hanya dewa jahat? Namun apa-apaan dengan air mata itu?
"Aku baru bertemu mereka kemarin malam. Kami sama-sama mendiskusikan tentang buku catatan dari zaman keempat. Saat aku pulang, mereka masih tersenyum dan melambai ke arahku. Apa yang terjadi?"
Klein jujur saja, dia sedang berakting. Namun, karna tubuh Klein merespon dengan baik, air mata menetes dari mata coklat emasnya yang indah. Dia merasa sebuah tangan merangkulnya. Dan melihat wajah tampan Leonard.
'tidak, mengapa ini seperti salah satu scene romansa di cerita boyslove?!' batin Klein berteriak.
Bersambung.....
Chapter 3: Nighthawk II
Chapter Text
Klein memasuki apartemennya kembali. Setelah pertemuan dengan Leonard, ia mulai merasa sedikit rileks. Meski Leonard terlihat, terasa, dan tampak seperti seorang GAY, dia adalah orang yang baik dan pemuda yang sopan jika kau mengabaikan sikap romantis yang melekat setiap kali ia berbicara.
Dan juga, tentang kakek hotpot yang tampak begitu panik berteriak di delakang Leonard. Parasit itu mungkin dari salah satu jalur Lord of Mistery mengingat Klein begitu familiar dengan sequence dari malaikat tua yang tampak ketakutan. Padahal, kan dia tidak menggigit.
Dengan lelah, Klein kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda. Tentu saja, memasak daging domba untuk adik perempuan Klein, Melissa. Melirik pada jam bandul berbentuk anggur yang tampak usang, Klein panik karna jam nya sudah dekat! Dia akhirnya dengan bantuan kekuatan beyonder yang tidak ia sadari fungsi sebenarnya, mulai membuat sup daging domba yang lezat.
Pertama, ia mencuri jarak waktu untuk membuat daging domba yang di rebus cepat lunak, menambahkan kentang, wortel, sedikit garam, bawang bombay dan penyedap rasa yang muncul dari kekosongan saat ia tak sengaja berpikir, botol penyedap itu muncul begitu saja. Klein berpikir kemampuan ini sangat berguna untuk bertahan hidup. Jika dia bisa mempersingkat waktu memasak, ia mungkin bisa membuka bisnis restoran baru dan membantu Benson Moretti dalam menghidupi rumah ini.
Yah, meski saat ini ia hanya lah lulusan sarjana biasa, ia harap ia dapat pekerjaan yang cukup layak untuk membantu Melissa sekolah dan membantu mengurangi beban Benson.
Perlahan pintu terbuka, Melissa muncul dari pintu, tampak sedikit lelah. Tubuhnya yang kurus untuk gadis seusianya, di karenakan kondisi keluarga mereka dan faktor kekurangan gizi, Klein cukup maklum. Entah mengapa, dalam hatinya ada perasaan sedih meski itu di sebabkan oleh ingatan Klein Moretti.
Klein membawa semangkuk sup domba dan roti yang telah ia hangatkan. Roti gandum hitam itu tampak cukup keras, namun dengan sup daging domba buatannya, ia yakin bahwa itu akan jauh lebih baik. Setidaknya, roti tawar nan keras itu akan memiliki rasa ketika dicelupkan ke semangkuk sup panas yang gurih dan hangat.
Melissa mengernyit pada Kakak laki-lakinya yang tiba-tiba pandai memasak. Sejak kapan kakak laki-laki pendiam dan pemalu ini belajar memasak? Seingat Melissa, Klein bisa dikatakan sebagai pegiat sejarah. Meski dia pemalu, dalam penelitian naskah atau benda kuno, dia akan berubah menjadi seorang sejarawan yang bahkan tidak dapat kau sentuh ketika ia sudah serius.
Maka dari itu, Melissa heran mengapa kakak laki-lakinya bisa memasak. Tunggu! Ia tidak membuang-buang bahan makanan kan?
" Aku belajar ini dari koki Welch. Ini adalah hidangan sup yang pernah dibuat oleh koki Welch dan aku menirunya."
Klein yang mencuri ingatan adiknya, segera memberi klarifikasi pada dirinya sendiri. Agar ia tidak disalah pahami oleh Melissa.
Melissa awalnya ragu untuk mencicipi semangkuk kecil sup yang di sodorkan kakak laki-lakinya. Namun pada akhirnya, ia takdapat menahan godaan sup tersebut. Seendok besi mengambil sedikit air sup dan rasa dari kaldu domba, bawang bombay, garam, lada, dan penyedap rasa memberikan perpaduan rasa yang cukup kaya bagi Melissa Moretti yang baru pertama kali menikmati hidangan dengan bumbu yang agak kuat.
" Bagaimana? Apakah ini enak?"
Klein yang tak sengaja melihat isi pikiran adik perempuannya lagi, terkekeh kecil. Melissa merasa sedikit malu karna ia makan terlalu banyak. Namun, tampaknya Klein memberikan sepotong daging domba kepada Melissa dan memberikan jatah rotinya.
" Anak remaja harus makan banyak untuk tumbuh besar."
Melissa menikmati daging doma yang di berikan Klein dan hanya mengangguk. Sementara kakak laki-llakinya tampak menghangatkan kembali panci itu dan menyimpan roti di tempat kering. Ia mencuci mangkuk dan gelas miliknya lalu melihat ke arah Melissa.
Dia tidak pernah memiliki saudara di kehidupan pertamanya. Namun perasaan ini tidak buruk juga.
***
Klein mendengar suara langkah kaki. Dari kejauhan, tampaknya itu adalah polisis yang tadi siang. Oh dan ada pula polisi dengan perasaan romantis bak seorang sastrawan. Lalu ada beberapa personel yang tidak Klein ketahui berdiri mengendap menuju kamar apartemen ini. Ah, dan juga mereka membaca puisi yang dapat membuat orang-orang lainnya tertidur.
Jika bukan karna pertemuan itu, Klein yakin dia tidak akan mengetahui tentang kekuatan dunia ini yang di sebut dengan Sequence, dan penggunanya yang di panggil sebagai beyonder. Ada Beyonder resmi dan juga tidak resmi. Sepertinya, pasukan polisi tadi siang, bukanlah sembarang polisi. Mungkin saja mereka adalah beyonder resmi yang menyamar untuk menangkap Klein.
Menurut teriakan kakek hotpot, Klein adalah dewa jahat. Dia gak salah sih. Klein emang pura-pura sebagai dewa kuno di forum pertemuan tarot.
Klein mencuri ingatan mereka. Namun, yang paling ia utamakan adalah ingatan pria yang menjadi inspektur kepolisian dan seorang wanita dengan riasan gothic.
Dalam ingatan itu, nama asli inspektur kepolisian itu adalah Dunn Smith. Dia adalah kapten tim Nighthawk cabang Tingen. Dan Nighthawk adalah nama organisasi beyonder resmi dari gereja dewi Evernight. Dunn Smith, urutan 7 dari jalur Sleepest, Nightmare. Dan wanita cantik di sampingnya adalah beyonder dari jalur corpse collector.
Mereka di tugaskan untuk menyelidiki keanehan Klein Moretti dan konfirmasi apakah benar raga Klein Moretti telah dirasuki oleh dewa jahat?
Tapi tunggu dulu, Zhou Mingrui memang memasuki raga Klein Moretti, namun bukan berarti aku dewa jahat! Klein hanya berpura-pura menjadi dewa kuno dan apakah itu menimbulkan konsekuensi tinggi? Klein sendiri tak tahu bagaimana harus berkomentar.
Bukankah misi ini adalah tingkat tinggi? Maksud Klein, bagaimana jika anggota Nighthawk urutan rendah menemui bahaya tinggi saat berhadapan dengan dewa jahat?
Namun selain itu, mengapa buku catatan antigonus di tangannya bergetar? Apakah tim Nighthawk tingen memicu buku catatan ini? Dan juga, ada beberapa pria dengan riasan badut lucu dan setelan tiga lapis yang sungguh tidak serasi. Mereka juga bersembunyi di kegelapan, sisi lain berkebalikan dengan Nighthawk dan mengawasi Klein Moretti.
Klein menghela nafas. Ia memilih mengikuti skenario para beynder resmi dari Nighthawk. Tampaknya, para badut itu berada di urutan tinggi. Dan karna Leonard, teman barunya ada di pasukan Nighthawk, Klein tak ingin terjadi apapun padanya. Dia menyimpan catatan antigonus ke belakang kursi singgahsana The Fool di kastil sefirah dan berjalan keluar dari apartemennya. Memasang wajah kebingungan dan kepolosan kikuk asli Klein Moretti. Dia berjalan dengan penuh ketakutan dan menatap ke arah wanita dengan riasan Gothic di hadapannya.
Namun semuanya tak berjalan seperti halnya yang Kllein bayangkan. Saat wanita itu mencoba menatap mata Klein, menyelami pulau jiwanya untuk mencari ingatannya, ia justru berada di ambang kehilangan kendali dan meracau tak jelas. Seolah kontaminasi kabut abu-abu membuat wanita itu gila.
" Jangan....melihat langsung......kepada dewa...."
Bersambung....
Chapter Text
Daly keluar dengan paksa dari kesadaran Klein. Tubuhnya tampak menyimpang di sana-sini seolah kekuatan luar biasa di tingkat demigod, tidak. Mungkin lebih dari itu, telah mengkorosi pikirannya.
Dunn hampir terkena korupsi dari kekuatan itu saat ia mendengar begitu banyak gumaman aneh di pikirannya. Namun, tak berapa lama, saat kabut abu-abu menyelimuti sepasang tubuh laki-laki dan perempuan disana, gejala awal kehilangan kendali itu menghilang.
Klein terpaku untuk sejenak menatap dua beyonder disana yang masih terdiam. Sementara Klein mencuri ingatan mereka dan menghapusnya, ia membuat permohonan ilusi palsu untuk menipu otak kedua orang di hadapannya bahwa dia hanyalah korban.
Tak ingin berurusan lebih jauh, Klein menyerahkan buku catatan antigonus yang ia bungkus dengan kabut abu-abu serba bisa agar tidak membuat kehilangan kendali seseorang. Lagipula, untuk pria badut yang mengikutinya, Klein telah mengerahkan sepasang cacing transparan yang tampak tidak berbahaya untuk membuat mereka kehilangan kendali dan meledak begitu saja.
Rupanya, sejak kemarin mereka telah mengintai apartemen tempat keluarga Moretti tinggal. Baik untuk Melissa maupun Benson, itu akan sangat berbahaya.
Awalnya Klein bersyukur bahwa semua nya telah usai. Ia kemudian menatap ke arah kedua orang di hadapannya yang telah di hapus ingatannya barusan. Mereka mengajaknya bekerja di Nighthawk sebagai juru tulis dan ahli sejarah biasa.
Tentu saja, Klein mengangguk setelah melihat penawaran gajinya. Dia mengangguk saja saat di tawari pekerjaan ini. Toh dia memang tidak berniat jadi beyonder kok.
***
Hari ketiga Klein bekerja dan menemui Dunn Smith, dia telah berpakaian cukup rapi dengan setelan yang dibelikan oleh Benson.
Dia akhirnya mampu menyewa rumah di jalan daffodil. Dan dia berhasil naik setingkat menjadi kelas menengah. Klein senang dengan semua ini, bahkan dia merasa bahwa perasaan kosong dan sombong di hatinya perlahan menghilang.
Dia juga sudah mampu mengendalikan kabut abu-abu di tubuhnya agar tidak membuat orang lain tiba-tiba kehilangan kendali.
Namun, kali ini berbeda. Klein berjalan dengan perlahan, menuju Zoutterland street dan memikirkan menu makan malam apa yang akan ia masak.
Namun, sebuah bulu terbang mengenai wajahnya.
"Oh sial! Siapa yang melemparkan bulu angsa ini ke wajah seseorang!"
Gumamnya. Mengumpat pada siapapun yang tak bertanggung jawab melempar bulu angsa ke wajahnya. Atau itu bukan bulu angsa biasa.
"Sebuah pena? Pena bulu? "
Dia membelai bulu putih pena tersebut. Pena itu bergetar seolah daun putri malu.
"Yah, lagipula ini akan berguna untuk menulis laporan keuangan Nighthawk. Kebetulan sekali ada barang gratis yang datang pada ku. Tidak boleh di sia-siakan!"
Klein optimis. Mata kuning keemasannya membesar dan mengantongi bulu itu di saku mantel nya. Dan berjalan menuju perusahaan keamanan Blackthorn. Menyapa Rozanne dan mengambil tempat duduk. Ia mulai menulis pembukuan keuangan dengan pena bulu itu dan mencatat beberapa hal tentang kasus kasus yang mereka tangani akhir-akhir ini.
Pena itu yang awalnya bergetar seperti daun tertiup angin, kini tampak terkulai. Yah, ini pena bulu yang aneh. Tapi barang gratis adalah barang gratis.
Pikir Klein.
Leonard datang dari suatu tempat. Sepertinya ia selesai dari sebuah misi.
Saat Klein memanggilnya, Leonard tampak kaku.
"Leonard! Sebenarnya aku ingin menanyakan detail kasus yang kau tangani kemarin. Aku ingin bertanya pada Kenley tapi sepertinya dia sedang keluar hari ini."
Klein berkata dan tersenyum ramah. Bagi kakek hotpot Leonard, itu senyuman mematikan. Dan ada apa dengan pena bulu yang terselip di jarinya?! Pallez bisa merasakan itu bukan pena bulu biasa. Mungkinkan itu sebuah artifak beyonder? Tingkat berapa?
Dilihat dari auranya, itu adalah artifak tingkat tinggi.
Semakin dilihat, pria ini semakin memiliki lebih banyak aura sefirah di dirinya. Namun, itu tidak bocor. Dan dengan rapi terkunci di tubuhnya. Jika tidak, sudah pasti narsisis ini, yang ia anggap bak cucu sendiri, pasti akan kehilangan kendali sejak lama.
" Oh, Klein. Boleh. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan makan bersama siang ini? Aku baru saja membeli pie Desy dari toko roti baru. "
Mata Klein berbinar saat ia mendengar kata pie Desy. Dan dia dengan cepat menggerakkan pena bulu itu. Mencatat setiap laporan yang telah di katakan Leonard dan setelahnya, Klein mengeringkan ujungnya dari tinta. Memasukkan pena bulu ke dalam saku mantelnya dan dia mulai menyusun kembali buku-buku itu di mejanya.
Klein tersenyum. Tampaknya, aura Gay Leonard perlahan mulai mereda dari pertama kali mereka bertemu. Klein menatap pada potongan pie Desy dan aroma dari saus, daging, dan keju. Ini benar-benar membuatnya lapar. Tapi sejujurnya, baik dia makan banyak dia tidak akan merasa kenyang dan gemuk. Begitu sebaliknya. Baik dia tidak makan, dia tidak akan lapar dan kurus. Tubuhnya seolah berhenti hanya di situ.
Es teh yang dibeli Klein mendadak (dia mulai memanfaatkan kekuatan pintu dan mencuri jarak melewati alam roh dan pergi ke toko roti Symrin, membeli es teh dan kembali dengan cepat. Pallez menyadarinya dan memilih tak berkomentar.)
Klein menyajikan es teh itu dan makan siang berdua dengan Leonard.
Setelah makan, mereka berdua membersihkan cangkir dan piring serta peralatan makan lain yang di gunakan. Klein sendiri melihat bahwa dia masih memiliki waktu satu jam sampai jam pulang. Leonard sendiri perlahan terpejam, tentu saja, itu adalah ulah parasit malaikat waktu dalam dirinya.
Pallez mengambil alih kesadaran dan tubuh Leonard. Menatap ke arah dewa di atas urutan dari tiga pathway termasuk pathway miliknya.
"Ini pasti kakek tua baik hati bukan? Aku tidak akan mengganggu cucu mu. Aku juga tidak jatuh cinta padanya. Jadi tolong jangan salah paham padaku." Ungkap Klein.
Pallez merasa kemanusiaannya, setelah ribuan tahun mulai bertambah. Dia melihat ke arah Klein sejenak dan tertawa.
" Bukan itu. Aku hanya tidak menyangka bahwa kamulah yang menjadi Lord of Mistery alih-alih gagak hitam dan serigala penyendiri. Jika itu tuan penjelajah, aku tidak akan pernah menebaknya sejak awal. Tapi itu, alih-alih mereka bertiga dan seorang kakek keras kepala, itu kamu! Kamu yang bahkan tidak di ketahui oleh empat zaman lah yang terpilih."
Klein mendengarkan kalimat Pallez. Ia telah menjelajahi kabut sejarah untuk mengetahui beberapa pathway dan sejarah tiga pathway yang ada di dirinya.
" Kamu tidak tampak seperti kebanyakan dewa..." Kata Pallez lagi.
Klein mengambil secangkir es tehnya. Dia bahkan menuang es Leonard ke dalam miliknya dan berkata.
" Aku tidak tahu apa maksudmu, tapi aku tidak ingin dipanggil seperti itu. Lagipula, aku tidak berbahaya. Aku tidak mengincar apapun selain hidup damai bersama keluarga ku."
Klein membalas ucapan Pallez. Dan kemudian, pena bulu di sakunya bergetar. Klein menatap pena bulu itu dan saat dia tak sengaja menyentuh bagian tajamnya, jarinya tergores panjang.
Bukan darah yang keluar. Namun dua cacing transparan dengan lambang pathway Marrauder dan Apprentice.
Itu membuat Pallez menelan ludahnya.
Sementara Klein menatap pada tangannya yang tergores. Luka itu menutup dan menyisakan dua cacing transparan di meja.
" Aku akan kembali ke meja kerja ku dan membereskan barang-barang ku. Dan kau tidak perlu khawatir padaku. Aku tidak suka darah dan daging atau karakteristik beyonder, aku lebih suka pie Desy."
Kata Klein sebelum mengambil dua cacing itu dan memasukkannya dalam sakunya. Dia kemudian berjalan menuju pintu keluar dari ruangan istirahat itu.
Sebelum Klein sempat pergi, dia kemudian berkata. " Salam kenal, Pallez Zoroast. Karna kita masih dalam satu jalur, aku mohon kerja sama mu. Jangan katakan hal apapun yang membuat Leonard menjauhiku."
Kata Klein.
Dan kemudian, dia menghilang dari pandangan.
Bersambung...
Notes:
Pojok cerita:
Pena Alzuhod: Gahh! Aku tidak mau dengan pria ini lagi!(Merujuk pada Ince Zangwill)
Lalu dimulailah pengembaraan pena Alzuhod yang terbang dibawa angin. Dia menulis pada dirinya sendiri agar diambil oleh dewa. Dan dia berhasil. Dia dijadikan sebagai pena untuk menulis laporan keuangan dan data historis oleh seorang pilar alam semesta.
Selamat untuk pena Alzuhod! Dan tunggu, my baby Aroddes akan muncul!
Chapter 5: Gagak Hitam
Chapter Text
Klein selalu melihat sepasang mata di balik salah satu rekan kerjanya. Dia adalah pria paruh baya yang sangat ramah dengan rambut yang memutijh. Saat pertama kali kau melihatnya, kau akan merasa seperti kakek mu sedang berbicara padamu. Sifatnya yang hangat dan ramah, membuat karyawan baru seperti Klein mampu beradaptasi dengan normal.
Di suatu masa, Klein hampir meraih tangan pemilik sepasang mata itu dan dia hampir berhasil untuk menangkapnya. Namun, di luar prediksi itu hampir membuat kondisi rekannya hampir mengalami kehilangan kendali. Sejak saat itulah Klein tidak lagi berani bertindak sembarangan. Dan mata itu, sepasang mata itu tak lagi mengintip di balik Neil tua.
Malam ini, dia baru saja pulang dari pekerjaannya, dan membeli beberapa bahan masakan untuk makan malam. Dia juga ingin menyelamati Benson untuk belajar dan mendaftar kerja di pemerintahan. Sayang sekali jika mulut fasih Benson tidak di gunakan di tempat yang tepat.
Dan juga, Melissa sepertinya akan memasuki tahun terakhirnya bersekolah. Jika ia memiliki uang lebih, ia pasti akan membeli rumah di Backlund dan tinggal di ibukota kerajaan Loen.
Menghela nafas lelah, Klein menggeleng pada dirinya sendiri untuk tidak memikirkan hal seperti itu. Di tengah jalan, ia tak sengaja menyandung sesuatu. Itu adalah burung gagak hitam legam yang terluka di kakinya. Karna tak tega, Klein membawa burung gagak hitam itu kembali ke rumah. Melissa pada awalnya tidak setuju, namun akhirnya dia mengangguk saja ketika Klein berkata bahwa ia yang akan bertanggung jawab atas burung gagak itu alih-alih Melissa atau Benson.
Benson membujuk adik perempuannya dan berkata bahwa masih ada ruang bagi gagak kecil itu tinggal bersama mereka.
Setelah meletakkan barang belanjaan, Klein mulai membersihkan dirinya sendiri dan berganti ke kemeja yang lebih santai. Dia membawa minyak obat yang ia ambil dari kabut sejarah dan menuangkan pada jarinya. Menggosok kaki burung gagak yang terluka.
" Dimana kau menemukan gagak ini Klein? Tampaknya ia di pelihara. Lihatlah bulunya yang berkilau dan terawat." Kata Melissa. Mengamati gagak itu dari dekat.
Ia tengah menyalakan tungku dan merebus air untuk membuat teh susu dan menambahkan sedikit es untuk Klein. Sementara itu, di tungku satunya, Benson merebus daging sapi yang di beli oleh Klein.
" Dia terjatuh saat aku membeli roti. Dan, aku rasa kasihan jika kakinya terluka. Dia pasti kesakitan untuk terbang saat kakinya terluka dan meninggalkannya di jalanan ramai, akan membuatnya mati terinjak."
Benson menepuk kepala adik laki-lakinya. " Klein adalah orang yang sangat baik dan perasa."
Sementara Klein meninggalkan perawatan si gagak pada Benson, ia mengambil alih dapur. Memasak daging sapi itu, membumbuinya dengan bumbu seperti saus tiram, kecap asin, saus tomat, bubuk cabe, lada, dan butter yang ia keluarkan dari kabut sejarah.
Sementara itu, tatapan burung gagak itu tak lepas dari Klein yang mungkin bagi Kakak laki-laki dan perempuannya yang tak mengetahui darimana asal bumbu rahasia yang di masukkan ke dalam sepanci daging sapi dan kentang berasal. Gagak itu tak begitu mengerti namun kabut sejarah, orang ini jelas bukan antigonus si serigala gila, atau Zaratul paranoid. Dia juga bukan toko berlian berjalan yang saat ini telah kembali dari langit berbintang atau wanita jalang. Bukan juga parasit pengecut dan juga dirinya sendiri.
Atau mungkinkah itu yang asli? Dia membawa semua dari tiga jalur ini dan bahkan perasaan aura dari beberapa sefirah tingkat tinggi.
Menarik. Dewa yang berusaha hidup sebagai manusia ya?
***
" Bagaimana dengan salah satu klon mu? Kau menemukannya?"
Tanya pria dengan rambut panjang hitam dan beberapa helai putih yang berada di bagian depan rambutnya. Membuatnya tampak modis. Dipadukan dengan setelan tiga lapis bangsawan loen dan beberapa bros permata di pakaiannya, membuatnya jauh lebih tampan. Meski usia aslinya telah ribuan tahun.
Sementara pria di hadapannya tak kalah jauh menariknya. Dia memiliki rambut hitam ikal, kaca mata berlensa tunggal(akutraumangetikini), dan setelan tiga lapis dengan nuansa hitam. Tongkat nya berbahan dasar dari kayu berkualitas tinggi dengan tambahan beberapa baja murni yang di ukir dengan pola rumit. Topi setengah tingginya juga tampak menawan dan jauh lebih sesuai untuknya daripada topi penyihir runcing.
" Dia adalah orangnya. Dia pilar alam semesta dan seorang dewa aneh yang berusaha hidup sebagai manusia biasa. Yah, tak hanya kastil asal, aku juga merasakan beberapa aura sefirah seperti sungai kegelapan abadi dan kota bencana di dirinya. "
Pria dengan rambut panjang di hadapan Amon tertawa kecil. " Bagaimanapun, aku tetap harus berterima kasih kepadanya. Yang secara tak langsung menarik ku kembali ke dunia dan menghalau korupsi dari ibu dewi kebejatan."
" Yah, dia orang yang baik sampai terasa membosankan. Dia mungkin akan berakhir seperti ayahku dan Solomon jika ia terlalu baik. Ia akan berakhir di khianati tahu."
Bethel, nama pria berambut panjang itu, ia tampak mengernyit pada perkataan Amon.
" Yah, aku tidak membayangkan apa yang kan terjadi jika aku secara tak sengaja merubah salah satu saudaranya sebagai Beyonder. Apa tanggapannya? Lagipula, sejak turunnya ia ke dunia, ia tak memiliki keangkuhan seorang dewa."
Bethel menggelengkan kepalanya.
" Kali ini, aku tak akan mengikuti permainanmu, Amon. "
Dan ia berjalan meninggalkan ruangan tersebut, memakai topi nya dan perlahan sosoknya menghilang di balik pintu.
***
Klein memotong kepala gagak kecil yang baru ia pelihara kemarin. Rupanya, intuisinya benar. Saat ia melepaskan segel dirinya sedikit, dia melihat bahwa sebenarnya burung gagak sialan ini adalah klon! Ini seperti seseorang memasukkan kamera tersembunyi ke dalam rumahmu dan mulai menghancurkan kehidupanmu.
Hari ini dia libur. Dan baik Benson maupun Melissa saat ini sedang tidak ada di rumah.
Mengambil cacing transparan dengan simbol Marrauder, Klein mulai menghancurkan itu di kastil sefirah, menekan dengan tragis cacing itu dengan kabut abu-abu.
Di lain tempat, malaikat waktu tertentu. Tubuh utama di tanah yang ditinggalkan para dewa, berteriak kesakitan dan diikuti dengan sakit kepala menusuk untuk seluruh klon yang ia ciptakan.
Tak hanya Amon yang mendapatkan getahnya. Beberapa Beyonder baik dari sequence rendah maupun tinggi dari ketiga jalur yang berdampingan ini, mendengarkan gumaman aneh yang hampir membuat mereka kehilangan kendali selama 2 menit sebelum semua menghilang begitu saja.
Bethel yang baru saja bertemu dengan Amon dan sedang berbicara dengan Antigonus barusan, lantas mendatangi tempat klon amon dengan sequence tinggi berada. Dia ingin sekali mulai berkelahi dengan Amon atas apa yang ia perbuat dengan permainan gila itu dan efek yang di timbulkan.
Namun, di akhir gumaman itu tampak berbicara dalam bahasa loen dan menggumamkan tentang es teh susu manis dan puding. Entah kenapa baik Bethel, Amon dan Antigonus merasakan rasa lapar teramat sangat sejak mereka menjadi malaikat. Kemanusiaan mereka meningkat pesat!
Bersambung.....
Chapter 6: Wanita yang Malang dan Seorang Penipu
Chapter Text
Klein baru saja kembali dari kastil Sefirah ke dunia fana. Ia membuka pintu kamar mandi dan melihat kakak laki-lakinya yang baru saja kembali bekerja. Benson terlihat jauh lebih bugar dari terakhir kali, dan ini sangat aneh. Kakak laki-laki Klein memang bukan pria yang sakit-sakitan, hanya saja dia juga bukan orang yang memiliki daya tahan lebih.
Normalnya, jika kau bekerja hingga dini hari dan baru kembali paginya, kau akan terlihat lelah. Itu umum. Namun, itu akan berbeda jika kau seorang Beyonder. Bahkan beyonder tingkat 9 memiliki ketahanan tubuh yang sedikit membaik daripada manusia biasa.
" Benson?"
Benson tampak terkejut saat ia di panggil oleh adik laki-lakinya. Tatapannya beralih ke tempat lain dan tak berani menatap mata Klein. Klein yang curiga mengaktifkan visi rohnya, dan mencuri ingatan Benson.
Sementara ia membuat ilusi untuk Benson bahwa ia pulang di malam hari dan tertidur karna kelelahan.
Klein ingin memukul orang manapun yang telah menarik kakak laki-lakinya ke dalam dunia beyonder. Sosok itu adalah beyonder liar yang Klein lihat beberapa hari yang lalu dari pasar bawah tanah berkedok sebuah bar. Rupanya, orang itu adalah rekan kerja Benson dan merupakan orang yang berada di jalur Apprentice.
Saat ini, Benson telah menjadi beyonder dari jalur magang urutan sembilan. Tunggu, bukankah menurut kabut sejarah, itu adalah jalur yang berdekatan dengan jalur peramal dan perampok?
Menurut salah satu penatua yang mewakili cahaya merah, jalur magang, peramal, dan perampok berada di bawah Lord of Mistery. Sementara dia, dia sendiri adalah Lord Mistery yang baru! Singkatnya, Benson mungkin bisa mendengar gumaman nya dan gumaman malaikat tinggi dari jalur apprentice.
Bagaimana kalau ia ketahuan?
Tidak apa-apa. Lagipula, Benson hanya urutan sembilan sekarang. Yang terpenting, sekarang Klein ingin memukul pria itu dan membuatnya menyesali perbuatannya. Benson bukan korban pertama, dan kasus ini harus ia serahkan pada kapten.
Klein sendiri telah menyiapkan sarapan untuk kakak laki-lakinya dan bergegas berangkat kerja. Pertama, ia pergi ke pelabuhan dan menanyakan data historis nya kepada rekan-rekan lainnya. Setelah mendapatkannya, ia mulai berjalan kembali ke Zoutterland street. Namun, di tengah jalan, ia tak sengaja menyenggol seorang wanita hamil. Intuisi spiritual Klein terpicu. Tatapannya terpaku sejenak dan dia merasakan nafas familiar dari janin wanita hamil itu.
Meskipun ia ingin mengejarnya, Klein memilih untuk pergi ke kantor kapten saja. Dan menceritakan tentang temuannya namun ia membuat kebohongan tentang Benson yang menjadi Beyonder. Penangkapan di lakukan di malam hari. Klein tak ikut, dia menjaga kantor dengan Rozanne. Sesampainya di sana, pena bulu, yang diketahui merupakan artifak tersegel tingkat 0, mulai bergetar ketakutan.
Klein menggenggam bulu pena itu. Ia tak menyadari bahwa dirinya membocorkan kabut abu-abu di ruangan ini. Jika begini, itu akan menjadi polusi dan mengundang tatapan dewi evernight pada tempat yang Klein samarkan ini.
Rozanne tampak bertanya pada Klein tentang seorang klien yang datang. Klien itu adalah seorang wanita hamil yang cantik. Dia berkata aneh dan tak jelas yang membuat Rozanne takut.
Menurut informasi dari catatan Tingen Nighthawk, kabut sejarah, dan diari kaisar Roselle, tentang pencipta sejati membuat Klein akhirnya menyadari apa rasa familiar itu. Meski ia tak terlibat di dalamnya, Lord mistery sejati mengenal nafas Pencipta sejati layaknya melihat musuh dari seberang, Intuisi Klein ingin sekali membuang bayi itu ke kosmos dan menjadikannya makanan dewa luar sebelum ia dapat lahir.
Keturunan dewa jahat akan segera lahir di sini!
Namun, di satu sisi ia tak tega pada wanita yang bernama Megose ini. Di tambah saat ini semua rekan Klein tengah menjalani misi dan hanya tersisa Klein dan Rozanne di ruangan ini.
Dengan kekuatannya, dia bisa saja mencuri janin di perut Megose, namun efek ini akan membuat Rozanne yang bukan beyonder di sampingnya akan terluka. Klein dengan cepat mengambil tindakan untuk membuat Rozanne mengirimkan telegram ke gereja dewi di Backlund. Sementara itu, dia mengulur waktu agar wanita itu tak mengamuk.
Dia semakin meracau tak jelas mengenai janinnya yang menyuruh sang ibu untuk membunuh Klein.
Klein melihat ke atas di mana kubah dibentuk di sekitar gedung ini. Sial, ini sudah terencana. Tampaknya salah satu dari mereka adalah malaikat. Dengak cepat, Klein menggunakan teknik pencangkokan bayi dan memindahkannya ke kosmos saat ia sudah menyiapkan pintu ke alam bintang. Namun, alih-alih pindah, janin itu malah lahir lebih awal. Seolah error Klein bertabrakan dengan makhluk ini!
Bayi itu awalnya memiliki tubuh hitam seperti terbakar, dan mata tunggal berwarna merah. Namun, perlahan bayi itu mulai berubah selayaknya bayi manusia biasa. Memiliki rambut hitam dan kulit putih kemerahan. Sementara Megose telah pingsan.
Pencangkokan yang Klein lakukan di awal, dan error serta pencurian jarak berubah menjadi sesuatu yang mengjilangkan korupsi bayi ini dari korupsi sang pencipta sejati dan berubah menjadi bayi manusia biasa. Singkatnya, semua korupsi tadi telah dibuang ke kosmos. Saat itu, ular takdir yang bergerak di atas langit Tingen mulai mengalami kebodohan dan tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Ingatannya juga terfragmentasi. Begitu halnya pada Rozanne dan Megose.
Klein menatap bayi yang baru lahir dengan tak wajar, bayi itu menangis keras di lantai. Meski begitu, dia masih lah anak kecil yang tak bersalah. Klein mengambil kain dari kekosongan sejarah dan membedong tubuh bayi laki-laki yang menangis dengan keras.
Dia menyiapkan cerita palsu dimana Megosse adalah seorang klien wanita yang ingin menemukan orangtua dari bayi ini. Menurut ingatan yang Klein curi, pria ini di tipu oleh seseorang beyonder dari jalur marrauder dan seorang yang berusaha ingin menurunkan keturunan dewa jahat di Tingen.
Beruntung Rozanne masih mengetik dan telegraf itu belum terkirim sepenuhnya. Klein mengembalikan waktu ke kondisi semula. Sementara cerita yang ia buat berhasil di percayai, Klein menawarkan agar anak laki-laki itu tinggal bersamanya sampai orang tuanya di temukan.
***
Klein membawa seorang bayi kembali ke rumah. Para tetangga bergosip untuknya sementara Benson yang menyambut adik laki-lakinya pulang hampir mengalami kerontokan rambut.
" Klein, katakan padaku, siapa wanita yang melakukan ini padamu?!"
Klein mengernyit, persepsi Benson benar-benar di luar nalar. Dan hei! Harusnya kau memarahi adik laki-lakimu. "
Melissa berjalan keluar mendengar obrolan mereka dan tak bisa terkejut! " Astaga Benson! Klein telah memiliki anak! aku punya keponakan! jadi dimana kekasihmu? Kami gak marah kok, kau bisa jujur pada kami. "
Apa yang harus ku ungkapkan!
Klein dengan senyum berkedut berkata bahwa seorang klien melaporkan ini. Alih-alih mengirimnya ke gereja, Klein ingin merawat anak laki-laki yang tampak kasihan ini. Ia berhasil membuat kakak dan adiknya yakin.
" Dia belum punya nama kan? lalu kita akan memangilnya apa?" Tanya Melissa.
Sebuah nama terlintas dalam benak Klein. Seolah dia telah mengenal nama ini sejak lama. Dia tak tahu mengapa hanya nama ini yang muncul di otaknya.
" Grisha. Bagaimana dengan itu?"
Benson mengangguk. " Itu nama yang bagus. Jika orang tuanya menemukan ia, kita bisa mencari tahu nama aslinya. Untuk sekarang, selamat datang di keluarga Moretti, Grisha."
Bayi itu tampak tersenyum dalam tidurnya. Mungkin, dia menyukainya.
Bersambung...
Chapter 7: Keluarga Baru Moretti
Chapter Text
Klein duduk berdua dengan Benson di ruang tamu. Ini sudah pukul sebelas malam dan udara dingin begitu mencekam, menggigit kulit siapapun yang masih tersadar malam ini. Klein tampak duduk sembari mengaduk krim kue lemon yang tersisa.
" Jadi kekuatan aneh itu di sebut Beyonder ya..."
Suara Benson tampak lelah. " Aku kira aku sudah gila karna terlalu banyak berhalusinasi. Sementara aku masih punya dua adik yang masih menjadi tanggung jawabku. Malam itu, jika aku pikir aku tidak pulang, bagaimana dengan Klein dan Melissa?"
Singkatnya, Benson bertahan dari kehilangan kendali karna ia memikirkan Klein dan Melissa. Dia kuat untuk kedua adiknya, dan juga, Klein telah memikirkan ini sejak ia mengambil alih ingatan dan tubuh Klein. Benson adalah kakak laki-laki yang baik dan rela berkorban papaun untuk kedua adiknya. Bahkan saat keluarga mereka dulu belum membaik, tinggal di apartemen kumuh dengan hanya dua kamar dan gaji kerja 1,5 pond untuk menghidupi kedua adiknya dan menyekolahkan mereka.
" Benson..ada yang ingin ku katakan padamu.."
Kata Klein. Membuka intuisi spiritual dan melihat apakah Melissa dan jabang bayi yang baru ia asuh, yang secara tak sengaja telah bertumbuh seusia anak laki-laki sepuluh sampai sebelas tahunan, yah, mereka tidur. Itu beruntung baginya.
Klein ingin memberi tahu Benson. Rasanya dia sangat kejam telah mengambil tubuh adik laki-lakinya dan tidak memberi tahu tentang kekuatan ini.
" Aku juga sama sepertimu. Aku juga seorang beyonder secara tidak sengaja. Dan kau tahu pekerjaan yang aku ceritakan, aku bergabung dengan perusahaan keamanan yang merupakan pasukan keamanan khusus beyonder di bawah yurisdiksi dewi Evernight. "
Benson tampak terkejut. Klein sudah menduga hal ini. Namun dia tak menduga bahwa tangan kakak laki-lakinya akan bergetar begitu hebat.
Seperti seorang anak kecil yang tertangkap basah oleh orang dewasa, Klein menunduk dan melirik Benson dari sudut pandangnya. Benson yang mulai menerima semua fakta ini mulai bertanya lagi. " Jadi, sejak kapan?"
Klein terdiam untuk beberapa saat dan menjawab, " hampir satu bulan..."
Benson mengangguk pelan. Dan kemudian dia berkata, " Pria itu berkata bahwa kekuatan ini, ramuannya di sebut Apprentice. "
Klein mengangguk. Ia kemudian memberi tahu Benson sesuatu. " Yah, aku tahu bagaimana cara agar kau bisa maju ke tingkat ramuan selanjutnya. Namun, jalan ini di penuhi oleh ketidakpastian. Kegilaan dan bahaya di kanan kiri. Kau bisa mati kapan saja, Benson. Sama halnya seperti aku. Cara yang paling aman adalah mencerna ramuan tersebut sepenuhnya. Untuk maju, itu terserah kamu."
" Bagaimana cara melakukannya?" Tanya Benson.
" Itu di sebut akting. Jika kau ingin mencerna ramuan itu, kau harus mengikuti dan berperan sesuai nama ramuan itu. Misal, kau telah meminum ramuan Apprentice, kau harus berperan seperti seorang Apprentice."
Benson mendengarkan penjelasan Klein. Sebelum Klein mulai menjelaskan apa itu Apprentice dan 22 jalan menuju keilahian, dia memblokir ruang tamu dengan dinding spiritual dan dengan kemampuan door, dia memindahkan tempat ini ke dunia roh sehingga mencegah Benson kehilangan kendali. Lagipula jalur mereka bertetangga, bukan berseberangan.
Setelah menjelaskan semua hal dasar untuk kakak laki-lakinya, Klein mulai berjalan ke kantor sipil dan menyelinap ke kantor Nighthawk. Meski ia bukan malaikat takdir atau beyonder dari jalur takdir, dia mulai melucuti ingatan Rozanne dan menggantinya dengan yang baru tentang kasus Megosse. Begitu pula pada laporan Rozanne untuk di serahkan ke Kapten.
Itu karna, meski Klein telah melucuti kekuatan dan korupsi pencipta jatuh dari jabang bayi itu, Klein yang mengira bahwa bayi laki-laki itu akan tumbuh sebagai anak laki-laki biasa(bertahap dari bayi hingga kanak-kanak), kini tumbuh menjadi anak laki-laki berusia sepuluh tahun dalam rentang waktu 2 jam! Apakah error yang Klein gunakan salah?
Klein tidak ingin memikirkan ini, pagi-pagi dia harus sudah pulang dan ijin kerja untuk mengurus surat adopsi anak laki-laki ini.
***
Anak laki-laki itu, Klein memasukkan ingatan palsu, termasuk ingatan bahasa Loen dan masa lalunya sebagai gelandangan sebelum di temukan oleh Nona Megosse dan secara tak sengaja di pungut oleh Klein Moretti. Klein mencangkokkan semuanya dengan keunikan pembodohan dari jalur the fool.
Anak laki-laki itu memiliki wajah di atas rata-rata. Ia tampan, dengan rambut hitam seleher dan mata coklat. Grisha mulai memanggil Klein dan Benson dengan sebutan Paman dan menolak memanggil Melissa dengan sebutan bibi.
Klein berencana untuk mengundurkan diri dari Nighthawk dan pindah ke Backlund. Saat di klub tarot, sebelumnya dia telah memberi tahu kepada nona Justice tentang perombakan undang-undang itu. Dan ya, dia ikut menemani Benson untuk ujian masuk pemerintahan. Lagipula, Benson telah berusaha sangat keras. Dan Melissa sebentar lagi akan lulus dari sekolah teknik Tingen. Klein ingin Melissa melanjutkan ke universitas teknik di Backlund.
Dia akan bekerja selama tiga bulan lagi dan menabung uang untuk tinggal di Backlund. Bersyukur dia telah membuka rekening dan mendapat komisi dari tuan Hanged Man. Klein bersyukur untuk segala uang yang masuk ke rekeningnya. Ia mulai berpikir, apakah menciptakan boneka atau klon akan baik-baik saja dan bekerja di banyak tempat untuk menghasilkan uang?
Klein mulai menulis dengan pena bulu itu dan saat ia lelah, ia melempar buku catatannya ke celah pintu yang mengarah ke kastil Sefirah.
***
" Paman Klein! Aku ingin pie apel! " Grisha membuka pintu dan menyambut Klein yang baru saja kembali dari pekerjaannya. Tampaknya Benson belum kembali. Dan Melissa tampak membawa sesuatu berbau hangus.
" Aku mencoba membuat pie apel dan berakhir gagal. Aku rasa aku tidak bisa menyamai mu sekarang dalam hal ini, Klein."
Klein tersenyum melihat kehangatan ini. kemanusiaannya bertambah pesat. Ia berjongkok dan menggendong Grisha kecil sambil menyentuh tepian pie apel.
" Sepertinya kamu salah dalam adonan nya, Melissa. Ini akan mudah terbakar dan hangus. Itu bukan salah waktu masaknya. Bagaimana jika kau menghangatkan sup daging tadi pagi? Aku akan membeli beberapa ikan dan sayuran serta pie apel bersama Grisha. "
Melissa tersenyum dan mengangguk. Klein menepuk rambut adik perempuannya dan berjalan degan Grisha. Dia memilih untuk tidak menggunakan kereta dan berjalan bersama Grisha kecil. Anak laki-laki itu tampak semangat melihat areal pasar.
Mereka tiba di toko roti langganan Klein. Nyonya symrin tampak senang dan bertanya siapa anak laki-laki di samping Klein. Klein mengatakan bahwa Grisha adalah keluarga baru Moretti. Klein mengadopsinya. Nyonya Symrin tersenyum dan terenyuh dengan kebaikan Klein. Dia menyarankan Klein untuk menikah dan memilih wanita sopan yang juga sama baik dan ramahnya seperti Klein.
Di tengah jalan, Grisha tak sengaja menabrak seseorang. Itu adalah seorang tukang koran dengan rambut hitam ikal dan kaca mata berlensa tunggal. Sang penjual koran tampak terkejut dan ingin mengejar anak laki-laki itu dan dia menghilang begitu saja tertelan oleh dunia roh.
Sudut mulut sang penjual koran melengkung.
" Jadi ayah bersama dengan Lord Mistery? Apakah saudaraku yang paranoid itu sudah mengetauinya? Aku yakin bahkan orang yang fanatik seperti Ouroboros dan Medici akan mengetahui ini cepat atau lambat."
Si penjual koran mulai pergi ke sebuah agensi pekerja rumah tangga dan mendaftarkan dirinya.
Dia merasa takdir akan membawanya dengan tuan dan ayahnya. " Aku harus memberi tahukan ini pada tubuh utama dan Adam. "
Bersambung.....
Chapter 8: Grisha Moretti
Chapter Text
Hari-harinya di Tingen begitu damai. Tugasnya sebagai Nighthawk juga tidak terlalu rumit karna dia berada di posisi juru tulis. Klein yang kebetulan bergiliran menjaga gerbang chanis, duduk dengan nyaman di ruang jaga. Dia ingat pesan Dunn, kaptennya agar jangan membuka gerbang chanis dari luar jika tidak dibuka dari dalam. Gerbang chanis menyimpan begitu banyak artifak tersegel di dalamnya.
Hari ini, rekan lainnya tengah berada di suatu misi. Dan Klein jelas ditinggal di kantor keamanan bersama Rozanne dan tentu saja, Leonard. Yang kebetulan duduk di hadapannya sembari membaca sebuah kumpulan puisi Roselle yang merupakan plagiasi sejati.
Klein membuat secangkir kopi untuk dirinya sendiri dan memakan bekal buatannya. Toh setelah ini, dia bisa kembali ke rumah dan membuatkan pie daging seperti yang dipinta oleh Grisha kecil. Saat tutup kotak makan besi itu dibuka, aromanya yang menggugah selera menguar, dan bahkan membuat hidung penyair tengah malam di depannya tak sengaja tertarik pada makanan tersebut.
Orang tua di kepala Leonard memperingatkan ia untuk tidak melakukan hal bodoh dan cepat pergi dari tempat ini sesegera mungkin. Namun, bocah bodoh ini justru bertanya apa nama masakan yang dimakan oleh Klein dan dia membelinya di mana.
Klein menurunkan garpu di tangannya. Dan setelah menelan makanannya, dia menatap ke arah Leonard. " Aku membuat ini sendiri. Bahan-bahannya cukup mudah di temukan. Hanya telur, selada, bawang putih, sedikit minyak, garam, lada, dan gula. Sebenarnya ini terinspirasi dari salah satu hidangan di Intis. "
Meskipun makanan ini terlihat hanya sayuran dan sayuran, tapi aromanya menggugah selera. Klein sendiri menyodorkan kotak bekal dan sebuah sendok yang belum dipakai olehnya. Leonard menggigit salah satu masakan itu dan merasa bahwa semua ini sangatlah enak. Dia tidak menyangka bahwa Klein pintar memasak.
Pallez, orang tua dalam benak Leonard memilih untuk diam karna ia tak ingin berpikir apapun lagi tentang Lord of the mistery. Jelas saja ada aura kabut abu-abu. Dan mungkin saja bisikan dini hari tentang menambahkan lada secukupnya dan garam setengah sendok teh berasal dari pemuda di depannya. Yang membuatnya semakin yakin bahwa pemuda itu memang bosnya!
" Ini sangat enak, Klein! Apakah kau tidak berniat membuat restoran saja? "
Klein berpikir sejenak. Apa yang di katakan Leonard ada benarnya juga. Jika dia bisa membawa semua makanan enak dari dunianya ke tempat yang hambar dan kurang rasa dalam masakan lalu menjualnya, Klein pasti akan kaya raya. Sementara pikirannya mengembara, ia tak menyadari sebuah tentakel berpola jahat transparan melilit kaki Leonard. Leonard merasa bahwa pikirannya kosong sesaat dan kemudian, saat Klein tersadar kembali, dia hampir membuat seseorang kehilangan kendali lagi.
Dia buru-buru menarik tentakelnya dan mencuri korupsi tersebut. Sementara itu, Pallez di dalam Leonard tengah meringkuk menjadi bundaran bola kecil di sudut.
***
Sore harinya, Klein berpikir untuk membuatkan Grisha pie daging dan es teh susu manis. Jadi dia membeli bahan-bahannya. Dan membuat pie daging terenak yang dipenuhi dengan rempah-rempah. Bagaimanapun, tak sulit untuk meminta pada dirimu sendiri dan memunculkan rempah-rempah tersebut. Klein kemudian melihat Melissa yang kembali dari sekolahnya. Sebentar lagi, Benson mungkin akan segera kembali dari bekerja dan Klein telah menyiapkan makan malam di bantu oleh Grisha.
Mereka saling bercanda tawa hingga tiba waktu malam. Klein ingin memastikan sesuatu dan menaiki kastil sefirah di malam hari. Dia membuat ramalan tentang bahaya apa lagi yang akan mengintai Tingen, namun, tidak terjadi apapun.
Pada saat itulah, dia mendengar suara bisikan permohonan yang dapat ia pahami, namun bukan dalam bahasa yang selama ini ia mengerti. Anak laki-laki itu masih muda, berlutut di ruangan yang gelap dan memohon untuk menyembuhkan kedua orang tuanya dari kutukan. Klein tampak sedikit iba, dan dia menarik tubuh roh anak laki-laki itu ke dalam kastil sefirah.
***
Derrick telah diajari sejak ia kecil. Jika dia harus berhati-hati dengan keberadaan aneh yang bukan dewa. Namun, apapun itu dia tidak pernah peduli. Dia tidak akan mempedulikannya sekarang. Karna, sejak ribuan tahun, sejak ribuan tahun tidak ada satupun dewa yang menjawab doa nya. Jika ia mahakuasa, mengapa dia membuat anak dan orang tua di kota perak harus mengalami hal serupa?
Dia mengambil bola kaca dan berdoa kepada entitas apapun yang memberkati bola kaca ini. Dia berharap orang tuanya dapat sembuh. Meski ini mustahil. Namun, jika tidak dapat menyembuhkan mereka, dia harap agar mereka dapat mati dengan tenang tanpa keturunan mereka menikam jantung mmereka agar tidak menjadi monster terkutuk.
Perlahan, bola kaca itu meledak. Dan membaw Derrick ke kabut abu-abu dengan 22 kursi perunggu raksasa dan meja raksasa. Di tengah kursi, seorang duduk dengan tinggi dan agung. Memancarkan aura ilahi seperti yang selalu Derrick dengar dalam cerita orang-orang tua.
Derrick berlutut segera. Tidak berani melihat ke atas dimana sosok besar di balik kabut abu-abu itu berada. Dia menunggu dan menunggu, namun sepertinya dia harus memulai pembicaraan terlebih dahulu.
" Apakah kamu adalah dewa?" Tanyanya dengan gemetar.
Ia sudah pasrah apabila sosok itu menjawab bukan dan memakannya segera. Namun, yang Derrick dengar hanyalah suara gumaman kecil.
" Bukan. Aku bukan salah satu dari mereka. Tapi, aku bisa membantumu menyembuhkan kedua orang tuamu." Kata sosok itu dengan lembut.
Meski di ucapkan dengan lembut, suaranya tetap bergema di seluruh ruang abu-abu membuat suasana semakin tampak ilahi.
Derrick menundukkan kepalanya dalam-dalam. Jika bukan salah satu dari mereka, maka siapa sosok ini? Apakah itu entitas jahat yang pernah di ajarkan oleh para tetua dahulu kala?
" Jika anda meminta darah dan daging saya, saya bersedia menukarkan itu-"
Sosok itu mengangkat tangannya, menghentikan Derrick dari berbicara lagi lebih jauh.
" Aku tidak butuh darah dan daging mu. "
Setelah ucapan itu, Derrick menjadi lega namun dia tetap waspada. Tidak ada permohonan tanpa pengorbanan. Setelah beberapa saat, akhirnya dia berani mengajukan pertanyaan.
" Tuan yang terhormat, apakah anda tahu bagaimana memutuskan kutukan kota perak? Dimana para anak tidak harus membunuh orang tuanya sendiri dengan tangan mereka sendiri saat mereka mengalami korupsi? Dan bagaimana membawa matahari kembali pada kami sekali lagi?"
Klein terdiam sesaat. Jadi wilayah seperti itu benar-benar ada ya. Dia mengetuk-ngetuk jarinya pada sandaran kursi, dan berkata.
" Saya menyukai pertukaran yang setara. Kamu bisa bergabung di klub Tarot saya. Saat saya memberikan bayangan padamu, kamu harus segera pergi ke tempat yang sepi dan menghitung hingga saya menarikmu ke tempat ini. Ada beberapa orang seperti anda yang saling bertukar informasi, dan mungkin dengan ini, kamu bisa membawa matahari kembali menyinari langit mu."
Derrick mengangguk dengan patuh.
" Jadi, bagaimana saya harus memanggil anda, Tuan?" Tanya nya.
Klein tersenyum, menyilangkan kedua kakinya. " Panggil aku, The Fool."
Setelah itu, deretan kartu terhampar di meja. " Pilih salah satu"
Derrick perlahan bangkit dan memilih kartu yang ada di meja perunggu. Ia mendapatkan kartu The Sun dan Tuan Fool sekali lagi berkata. " Itu adalah kode nama mu. Dan untuk imbalan lainnya, aku tertarik dengan sejarah kota perak. Kau bisa menukarkan sejarah kota mu padaku."
Setelah mengatakan demikian, Tuan Fool perlahan menghilang dari kabut abu-abu. Derrick kembali sadar di kamarnya lagi dan dia melihat sebuah batu keemasan. Suara Tuan Fool terngiang kembali di telinga kirinya tentang penggunaan batu itu yang akan memurnikan korupsi kedua orang tuanya.
Dia segera berlari dari tempat kediaman Berg menuju menara kota perak. Dia harus membuktikannya dan membuat orang tua nya sembuh. Dalam hati, dia terus memuji Tuan Fool.
Sementara itu, Klein yang mengawasi dari kabut abu-abu tersenyum. Setelahnya dia menghapuskan bayangan itu dan kembali ke dunia fana.
Disana, Grisha tampak berdiri dan menatapnya dengan aneh. Anak laki-laki itu terlihat kosong seperti boneka porselen tanpa nyawa.
Klein buru-buru mendekatinya, dan bertanya apa yang terjadi. Mulut anak itu menggumamkan sesuatu yang membuat Klein hampir mundur 100 langkah dengan tentakelnya.
"...misteri?"
Bersambung...
Chapter 9: Kabar Baru
Chapter Text
Derrick berlari ke tempat dimana kedua orang tuanya terbaring tak berdaya dalam peti mati. Pasangan Berg telah pasrah akan kehidupan mereka. Jika mereka harus mati sekarang, tak apa. Bagi mereka, lebih baik mati daripada berubah menjadi monster dan menyakiti orang lain.
Kepala kota perak, Collin Illiad begitu baik kepada putra mereka. Memberi anak itu kebebasan waktu untuk berpikir sementara . Padahal, mereka tak memiliki banyak waktu lagi. Derrick harus menancapkan pedangnya di dada mereka agar mereka tak berubah menjadi monster yang menyakiti orang lain.
Sang istri tersengal kesakitan. Semakin hari, bertambahnya waktu, semakin tak terkendali pikirannya. Meski dia berusaha menahannya, namun kekuatan manusia bahkan beyonder sekalipun tak akan sanggup menghadapi korupsi kekuatan yang mengakar di kota perak.
Derrick Berg kembali ke ruangan di mana kedua orang tuanya terbaring di peti mati. Pasangan Berg mendengar suara nafas putra mereka yang memburu, seolah baru saja berlari dengan sangat kencang. Meski mata mereka sayu, ekspresi kebahagiaan terpancar di wajah Derrick.
Sebuah batu keemasan di pegang oleh Derrick. Batu berbentuk tak beraturan dan berkilau, berwarna abu-abu dan diselimuti kabut di sekelilingnya. Derrick berlutut di samping peti mati ayahnya. Suaranya bergetar, remaja itu berusaha mengatakan semua peristiwa supranatural yang ia alami.
Namun, sebelum dia bercerita, dia tak sabar untuk meletakkan batu itu di dada kedua orang tuanya. Melihat pasangan Berg yang terbaring lumpuh di peti mati, Derrick tak menjelaskan apapun untuk saat ini dan meletakkan batu itu.
Seolah segala korupsi dan rasa sakit yang tak terpikir hilang begitu saja tanpa jejak, seolah dicuri oleh makhluk terhebat, pasangan Berg berhasil merasakan tubuh mereka sehat kembali seperti sedia kala.
" Derrick...apa ini?" Nyonya Berg bertanya. Dia memiliki harapan di wajahnya tapi kemudian, ketakutan menjelma di hatinya. Tidak ada dewa yang mengarahkan pandangan mereka ke kota perak. Sejak ribuan tahun, kota ini di hukum oleh tuhan dan di tinggalkan olehnya.
Tuan Berg berpikir sebaliknya. Mungkin saja, mungkin saja ini bukan dewa. Ini adalah entitas jahat yang menipu dan menjebak seseorang. Apakah putra nya yang polos ini menukar darah dan jiwanya demi kesembuhan orang tuanya? Jika benar demikian, Pasangan Berg tak akan pernah menerima ini. Kesembuhan mereka adalah pengorbanan dari putra semata wayang mereka.
Kepala kota perak, Collin Illiad memasuki ruangan diikuti dengan dua penatua lainnya. Dia tak menyangka melihat pasangan Berg telah pulih tanpa tanda-tanda akan menjadi monster. Salah satu penatua segera memeriksa mereka apakah ada kelainan tapi nihil. Seolah segala macam korupsi dan kerusakan telah dicuri oleh sesuatu dan dikembalikan ke kondisi mereka sebelum terkena korupsi dan kerusakan.
" Bagaimana bisa...." Penatua Lovia mengernyit heran. Dia menatap pada kepala Kota perak yang tampak terkejut dengan penuturan salah satu penatua. Kondisi pasangan Berg yang semula mengkhawatirkan dan harus di bunuh, sekarang kini tampak baik-baik saja.
" Penatua! Kami berhasil sembuh atas batu abu-abu yang di bawa oleh putra kami, Derrick." Kata Tuan Berg. Dia berusaha bangkit dari peti mati, dan berlutut di bawah kaki para penatua. Berharap jika anaknya terhubung ke entitas jahat, anaknya tak akan di tahan di penjara bawah tanah kota perak.
"Saya mohon, Derrick masih lah anak yang sangat polos. Saya siap menanggung hukuman itu. " Katanya.
Collin Illiad masih mencerna peristiwa ini. Sementara itu, Derrick yang lupa menjelaskan buru-buru memberi penjelasan sebelum semuanya kacau balau.
" Penatua, saya tidak berhubungan dengan entitas jahat manapun. Saya...hari itu saya memohon dengan benda yang di temukan oleh ayah saya saat ekspedisi. Lalu cahaya merah meledak dan saya berada di istana raksasa yang megah. Ada 22 kursi raksasa dan satu meja raksasa. Semuanya dibuat dari perunggu. Kabut abu-abu menyelimuti istana raksasa. Dan ada banyak sekali cahaya merah kecil yang bertebaran di sekitar kabut. Itu adalah kerajaan ilahi dari Tuan Fool!"
Tuan Fool? Nama ini tak pernah ada dalam literatur kota perak. Meski berusaha mengingat, tapi tetap saja Collin Illiad tak menemukannya.
Tapi, apakah benar dia adalah dewa? Mungkin saja dia adalah entitas jahat yang meminta jiwa-
" Tuan Fool sangat baik. Dia membantu saya menyembuhkan kedua orang tua saya. Tentu saja itu bukan tanpa imbalan." Kata Derrick.
Baik pasangan Berg maupun tiga penatua di sana menahan nafas. " Tuan Fool meminta saya bergabung dengan klub Tarot. Dan juga menyuruh saya untuk menceritakan sejarah kota perak pada beliau. Tuan Fool alih-alih memberi saya jalan keluar untuk membawa cahaya ke kota perak, dia menyuruh saya untuk mencarinya sendiri dengan usaha saya. Klub Tarot adalah jembatan bagi saya untuk bisa membawa matahari kembali ke kota perak." Kata Derrick dan menunjukkan ramuan jalur matahari urutan 9 dan 8.
Lovia tak mengetahui apa maksud dari entitas yang dikatakan oleh Derrick, tapi jika dia bisa mengarahkan pandangan kemari, itu berarti dia adalah entitas yang tak dapat di pahami oleh Demigod atau angel sekalipun.
Lovina harus bertanya pada A besok. Dia ingin mendengar tentang klub Tarot atau apapun itu dari dunia luar.
***
"Mistery?"
Gumaman itu begitu penuh dengan tekanan. Entah mengapa, kabut abu-abu Klein mendidih dan memenuhi seluruh ruangan. Tentakelnya yang transparan dan dipenuhi motif jahat yang bahkan ia sendiri tak tahu apa polanya, tampak menyebar di seluruh ruangan. Mata coklat Klein menggelap dan rasa ingin mencekik anak laki-laki itu semakin kuat.
" Haruskah aku memakannya?" Gumam Klein dalam hati. Tapi urung.
Seperti kesurupan, Grisha kecil memegangi kepalanya dan terjatuh ke lantai. Tubuhnya menggigil hebat dan matanya terbalik. Dia terus merapalkan kata-kata yang bagi Klein cukup familiar. Sebagai pejuang keyboard, Klein. Tidak, Zhou Mingrui tahu benar bahasa apa yang di gunakan kacau oleh Grisha. Itu adalah bahasa Rusia. Dan bahasa Rusia ini, beberapa katanya dapat Klein pahami dengan pasti.
Rasa kemanusiaan Klein mengalahkan keilahiannya. Lagi dan lagi dia menekan wujud mistiknya yang dalam hitungan detik membawa kabut abu-abu memenuhi jalan daffodil. Dia berlutut dan mencoba menenangkan Grisha. Anak laki-laki itu berteriak dan tersentak sebelum dia kembali sadar.
" Paman Klein?" Gumamnya. Suaranya serak karna kebanyakan berteriak.
" Paman Klein aku takut! Paman, paman selamatkan aku dari mereka!"
Klein tak paham. Apakah ada seseorang yang ingin menculik Grisha? Tapi kenapa? Apakah karna fisiknya lumayan tampan seperti pangeran dalam negeri dongeng? Tidak, seharusnya tidak ada orang yang berniat seperti itu pada Grisha. Tapi dari gumaman itu...mengingat kelahiran Grisha juga sebuah anomali.
Apakah pencipta sejati mulai mengambil alih tubuh Grisha?
Tidak. Itu tak boleh.
" Sst, tenanglah. Paman ada di sini. Kenapa kamu takut? Apakah seseorang memperlakukan mu buruk?" Tanya Klein.
Grisha tak ingin di anggap anak aneh. Dia awalnya menolak menceritakan pada Klein. Tapi, akhirnya dia berkata. " Aku...tiga orang mencoba menyerangku. Mereka adalah orang-orang dewasa! Dan juga...ada lautan besar yang aneh!"
Grisha masih menggigil. Memeluk erat tubuh kurus Klein. Klein yang kasihan dengan anak laki-laki ini kemudian menepuk punggungnya sayang. Dan berkata, jangan takut.
" Kalau begitu, bagaimana jika Paman mengajakmu jalan-jalan saja. Tidak ada yang perlu kamu takuti selama paman ada di sisi Grisha." Kata Klein.
Anak laki-laki itu mengangguk. Dia jadi sedikit manja dan meminta gendong.
"Astaga...bayi ku." Katanya. Klein terkekeh. Tampaknya, dia harus membelikan Grisha sesuatu. Entah mainan atau apapun agar dia teralihkan. Dan dia harus secepatnya pindah ke Backlund setelah Melissa lulus dari sekolah Teknik di Tingen. Dia juga telah memikirkan karir masa depannya. Dia tidak tahu apakah ada seseorang yang mengundurkan diri dari Nighthawk atau tidak, tapi jika menjaga rahasia, dia bisa kok melakukannya.
Klein mengambil mantelnya kembali dan memakainya. Setelah itu menggandeng tangan Grisha untuk membawanya ke toko makanan manis atau mainan. Dia harpa jika Klein sibuk suatu hari, Grisha bisa mengingat mainan itu jika dia kesepian.
Bersambung....
Chapter 10: Kepindahan
Chapter Text
Klein saat ini entah bagaimana, berakhir di rumah Leonard. Kembali ke beberapa hari terakhir. Setelah kejadian Grisha yang tiba-tiba berkata hal-hal aneh dan sering mengigau, Melissa yang mendapat hari libur setelah ujian akhir, mulai mengajak Grisha bermain. Dan bahkan menonton pertunjukan sirkus.
Sementara Klein mulai mencatat dengan giat bersama Rozanne. Dia awalnya berdiskusi bagaimana cara pensiun dari Nighthawk. Karna dia sendiri ingin pindah ke Backlund. Karna kakak laki-lakinya telah lolos ujian masuk kementrian kerajaan dan adik perempuannya lolos masuk di universitas Backlund.
Rozanne memberi ucapan selamat dengan tulus. Dan berkata bahwa Klein dan Benson benar-benar saudara laki-laki yang di impikan oleh banyak adik. Mereka saling menyayangi, bahu membahu, dan bahkan dari cerita Klein, bahkan membantu menyekolahkan adik bungsu mereka.
" Aku seperti membaca kisah dongeng protagonis yang memperjuangkan apapun demi keluarganya..." Kata Rozanne, mengusap air mata palsu di sudut matanya.
Klein tersenyum lembut. Matanya menyipit dan berkata, " tidak seperti itu juga, Nona Rozanne. Saya dan kedua kakak beradik saya memang hidup tanpa orang tua sejak kami kecil. Jadi kami mandiri." Kata Klein.
Dan saat itu, pintu terbuka menampilkan Leonard yang tampak rapi. Rambutnya diikat kuncir satu tinggi dan anehnya dia memakai kemeja yang dikancingkan di bagian dadanya. Jasnya juga tampak baru dan rapi. Tunggu, ada apa dengan perubahan tiba-tiba ini? Apakah Leonard dirasuki oleh entitas jahat? Bayangan pria tua di belakang Leonard menggeleng seolah mengetahui apa yang bos tiga jalur utama miliknya itu pikirkan.
" Oh! Apakah Leonard kali ini akan pergi berkencan dengan seseorang? Kau berpenampilan tidak biasa." Kata Rozanne.
Klein juga berpikir demikian. Biasanya Leonard akan bertingkah seperti penyair romantis dengan aromatik pria gay atau seseorang yang menjadi simpanan wanita bangsawan yang bahkan tercium dari jarak 100 meter. Tapi kali ini, dia tampak berbudaya dan terlihat seperti pria sejati. Anehnya, tambah tampan.
" Oh, Klein wajahmu memerah!" Teriak Rozanne saat melirik ke arah Klein.
" Oh, yah. Hanya hari ini entah mengapa panas..." Gumam Klein. Suaranya makin mengecil.
Dia mengalihkan tatapannya ke arah dinding. Dan ingin cepat-cepat pulang kerja dan memasuki kabut kelabu. Ah, apa ia curi saja ingatan tentang wajahnya yang memerah dari semua orang disini ya? Meski Klein baru mempelajari fitur ini beberapa hari lalu, tidak ada salahnya mencoba kan? Sementara itu malaikat tua yang memparasit cucu tampan itu ingin menangis karna ia terjebak di tempat ini. Apakah dia harus memeluk kaki Lord Of Mistery yang baru dan meminta tubuh darinya agar ia tidak terjebak bersama cucu tampan tapi memiliki aura naif ini?
" Ngomong-ngomong, tumben kamu memakai pakaian seperti ini, Leonard. Ada acara apa?" Tanya Rozanne memecah keheningan canggung selama beberapa detik itu.
" Tidak ada. Aku hanya ingin menemui kapten dan mengatakan padanya bahwa aku telah mencerna ramuan ku. Dan menyampaikan keinginan ku untuk pindah ke sarung tangan merah di Backlund."Kata Leonard.
Bahkan nada bicaranya berubah! Apakah ini masih benar Leonard? Klein bahkan merasa aneh bahwa semua orang di sekitarnya tampak sangat aneh selama beberapa hari terakhir ini.
"Itu kabar bagus! Tapi menngapa kamu harus memakai pakaian seperti ini? Apa kamu ingin mengajak kapten berkencan atau apa?" Kata Klein dan dibungkam dengan cepat oleh Rozanne.
Astaga, anak manusia ini. Pallez tidak tahu apakah dia harus berlari ketakutan sekarang. Tapi tampaknya dewa manusiawi di hadapannya tak akan marah hanya karna kebiasaan manusia.
" Ah, aku rasa kamu harus menemui Kapten Dunn sekarang sebelum dia pergi bersama dengan Nona Dally. "
" Klein memang selalu lucu. Aku tidak memiliki perasaan seperti itu dengan seseorang yang sudah ku anggap sebagai kakak sendiri. Apakah kamu cemburu?"
Anak ini semakin berani! Apakah Pallez harus mencuri pita suaranya agar dia tidak berbicara tanpa berpikir lagi? Klein yang ditanyai memerah dan beberapa detik, kabut abu-abu tipis namun ada memenuhi ruangan ini dan memberikan efek kebodohan selama beberapa detik sebelum akhirnya menghilang dan ruangan kembali seperti biasa.
Dan Klein tampaknya sudah menghilang dari ruangan dengan wajah memerah dan berjalan ke kamar mandi. Lalu Rozanne yang berteriak kegirangan seolah membaca novel di depan matanya karna adegan barusan. Sementara kakek tua yang malang meringkuk ketakutan.
***
Klein mulai memikirkan informasi yang ia dengar dari Leonard. Sepertinya Leonard akan pindah ke Backlund dan menjadi sarung tangan merah. Tim elit dari gereja Evernight. Mungkin dia dan Leonard akan menjauh karna perbedaan tugas ini. Ah, yang ia khawatirkan adalah jika dia dan leonard sama-sama pindah ke Backlund, maka anggota tim Nighthawk Tingen akan berkurang. Namun ia tak bisa terus disini selamanya. Belum lagi Benson akan mengikuti ujian masuk pegawai negeri dan Melissa akan masuk ke universitas di Backlund, Klein harus memikirkan untuk membuka usaha di Backlund dan tinggal bersama keluarganya. Dan jangan lupakan Grisha.
Bagaimanapun juga ia harus bersekolah. Dan jika masih tinggal di Backlund, Grisha pasti akan jadi bahan olok-olokkan karna tidak punya orang tua dan tinggal dengan keluarga orang lain. Mentalnya akan terganggu. Sebisa mungkin Klein harus memikirkan cara agar Grisha bisa bersekolah dengan nyaman dan tenang.
Ah, benar. Klein harus pergi ke pelabuhan untuk mengantarkan kacamata baca Benson yang tertinggal. Tempat Benson bekerja cukup dekat jika Klein berjalan dari Zoutterland Street. Namun saat ia berjalan, sekelebat bayangan menghampirinya. Beyonder liar yang sedang berkelahi? Salah satunya hampir kehilangan kendali.
Klein membuka pintu darurat yang jarang ia gunakan dan segera tiba di tempat para beyonder liar itu. Jika melihat kekuatan mereka, mungkin setara dengan sequence enam keatas. Mereka tampaknya tidak mengharapkan ada penngacau lain yang datang dan menginterupsi mereka. Semua beyonder liar itu memakai jubah hitam dan menyembunyikan wajah mereka. Gudang ini juga tampak suram dengan sisa-sisa kekuatan beyonder dari jalan the hanged man.
Sementara pria yang hampir kehilangan kendali itu tampak familiar. Mengingatkan Klein pada wajahnya saat ia masih menjadi Zhou Mingrui. Tapi yang ini versi lebih tajam, maskulin dan tampan. Pria ini, kulitnya telah berubah transparan dengan belatung-belatung besar seukuran jari telunjuk bergerak-gerak di wajah pria ini.
Para Beyonder liar itu menghentikan tindakan mereka saat kabut abu-abu membumbung di sekitar bangunan tua. Salah satu beyonder tampaknya mulai terkorupsi dengan keberadaan kabut abu-abu yang memberikan bisikan kepada mereka. Sebuah tentakel transparan dengan pola jahat muncul entah darimana dan menelan salah satu beyonder liar yang Klein duga berasal dari ordo Aurora.
Bahkan cara mereka menghilang juga menjijikkan. Berubah menjadi segumpal daging dan darah lalu menghilang. Tapi Klein tetap tenang karna setidaknya dia meninggalkan korupsi padanya. Pria yang hampir kehilangan kendali itu tampaknya telah kembali seperti sedia kala dan menatap gemetar pada sosok di depannya. Sesaat pria itu kembali menunduk dan Klein berlutut di sampingnya.
" Tenang saja. Aku bukan beyonder liar. Aku akan menolongmu. " Kata Klein.
Seharusnya dia menjauh dari orang yang baru ia kenal. Apalagi seseorang yang hampir kehilangan kendali dan bersama dengan orang-orang aneh yang diduga berasal dari Ordo Aurora. Namun, mungkin karna wajah pria ini sangat mirip dengan Zhou Mingrui, Klein memutuskan untuk mengulurkan tangannya.
"Terima kasih..." Pria itu bahkan memiliki aksen kenntal. Tampaknya, dia bukan orang Tingen.
" Siapa namamu?"
"...."
Klein menunggu lebih dari semenit. Namun pria itu tak kunjung memberikan namanya. " Aku tidak punya nama. Orang-orang memanggilku dengan nama kodeku, H."
Klein kemudian menggali dalam ingatannya tentang Ordo Aurora dari catatan Nighthawk. Memang benar dikatakan mereka menggunakan huruf sebagai kode nama mereka. Tapi, tidak mungkin dia membawa pulang seorang pria asing dengan nama hanya satu huruf? Melissa dan Benson bukanlah orang yang mudah ditipu. Mereka pasti akan langsung menyuruh Klein untuk menghempaskan pria ini menjauh dari keluarga Moretti mereka. Dia mulai memikirkan sesuatu. Sebuah nama.
" Bagaimana jika aku memberimu nama? Begini, kau masih terluka dan aku akan mengobatimu. Ah, abaikan juga tentang apa yang baru saja kamu lihat barusan." Kata Klein. Membahas soal kabut abu-abu dan tentakel jahat transparan yang telah menghilang.
Pria itu hanya menagngguk. Dan tidak mengatakan sepatah katapun. Bagaimanapun, domba seharusnya patuh pada tuan mereka. Jika mereka tidak patuh, mereka harus dikorbankan untuk memenuhi keinginan tuan mereka. Namun, tak pernah sekalipun terbersit dalam dirinya bahwa ia akan bertemu dengan sosok Tuan yang asli. Tuan yang seharusnya menanunginya.
" Mulai sekarang, namamu adalah Gerhman Sparrow."
Bersambung....

He_Moshiki on Chapter 1 Mon 15 Dec 2025 10:19AM UTC
Comment Actions
Dedin_Diasago on Chapter 2 Sat 13 Dec 2025 05:04PM UTC
Comment Actions
Kenanga247 on Chapter 2 Sat 13 Dec 2025 11:54PM UTC
Comment Actions
Ayin33550336 on Chapter 2 Sun 14 Dec 2025 10:51AM UTC
Comment Actions
Kenanga247 on Chapter 2 Sun 14 Dec 2025 12:08PM UTC
Comment Actions
He_Moshiki on Chapter 2 Mon 15 Dec 2025 11:03AM UTC
Comment Actions
Dedin_Diasago on Chapter 4 Sat 13 Dec 2025 05:30PM UTC
Last Edited Sat 13 Dec 2025 05:31PM UTC
Comment Actions
Kenanga247 on Chapter 4 Sat 13 Dec 2025 11:54PM UTC
Comment Actions
He_Moshiki on Chapter 4 Mon 15 Dec 2025 11:59AM UTC
Comment Actions
The Eternal Void (Guest) on Chapter 10 Sat 13 Dec 2025 06:51PM UTC
Comment Actions
natyyyxox on Chapter 10 Sat 13 Dec 2025 08:47PM UTC
Last Edited Sat 13 Dec 2025 08:50PM UTC
Comment Actions
Kenanga247 on Chapter 10 Sat 13 Dec 2025 11:56PM UTC
Comment Actions
natyyyxox on Chapter 10 Sun 14 Dec 2025 03:05AM UTC
Comment Actions
Yulia_Intan on Chapter 10 Mon 15 Dec 2025 09:36AM UTC
Comment Actions