Actions

Work Header

A Whole New Story: Transformers High School AU Fanfiction

Chapter 22: Kampanye dan Pemilihan Ketos

Summary:

"Kayak majikan sama anjing penjaga."

Komentar polos yang dilayangkan Skywarp pada poster yang menunjukkan gambar Megatron mengundang banyak tawa.

"Anjir! Dikatain anjing penjaga nggak, tuh?!" sambar Starscream, kemudian mengeluarkan tawa yang lebih kencang.

Kalo Starscream wajar lah ya buat ditampol sama Megatron karna dah ngejek. Kalo Skywarp? Apakah Dek Skywarp mendapat bogem mentah juga dari Paduka Megatron?

Kita lihat aja kelanjutannya~~

Chapter Text

Heran sudah pasti, tetapi Megatron tidak mempertanyakan lebih dalam mengenai berkas yang mengharuskannya memberikan tanda tangan di atas materai. Bagi Megatron, mempertanyakan hal itu pada Ultra Magnus cukup membuang-buang waktu. Biasanya berkas-berkas ini sudah digunakan di periode-periode sebelumnya, jadi Megatron tidak ingin memperpanjang masalah itu. Akan tetapi, tentu saja Megatron tidak menyia-nyiakan kesempatan sekecil apa pun itu. 

"Gue bakal pakai berkas KKN itu saat debat calon nanti sekaligus meng- highlight salah satu misi yang gue tambahin tentang KKN di sekolah." Begitu kata Megatron saat ia sedang berkumpul di restoran bersama tim suksesnya setelah pulang sekolah. 

"Bagus, deh. Berarti lo udah nggak ada masalah sama agenda debat nanti, ya?" tanya Soundwave memastikan. 

"Nggak. Agenda terdekat apa, Soundwave?" tanya Megatron. 

Ia membuka catatan di ponselnya. "Besok, hari Selasa. Pengambilan nomor urut. Dari situ udah mulai kampanye, lalu hari Jumat debat kandidat calon. Sabtu dan Minggu masa tenang, tidak boleh kampanye. Pengambilan dan perhitungan suara hari Senin."

"Dih. Lo nyuruh Soundwave kayak bos nyuruh sekretarisnya. Padahal posisi lo nanti masih jadi Wakil OSIS kalo lolos," cibir Starscream pelan dengan pandangan ke jendela di sebelahnya, tapi ucapannya barusan masih bisa didengar mereka berlima. 

"Lo mau gue tendang dari sini?" ancam Megatron. 

Starscream sedikit tersentak sambil melepas pandangan dari jendela. "Eh, so-sori, sori. Tadi keceplosan."

"Makanya, punya mulut dijaga," balas teman sebangkunya itu, masih menatap lurus padanya.

"Mulut lo keceplosan mulu, Bang. Ditambel dong," celetuk Skywarp. 

“Berisik lo!” gerutu Starscream.

"Pamflet sama poster kampanye udah jadi?" Megatron bertanya pada Starscream selaku ketua tim sukses, mengalihkan topik. 

"Udah. Ada di laptop Thundercracker," kata Starscream. 

Tanpa disuruh, Thundercracker mengeluarkan laptopnya dari dalam tas, lalu menghidupkan laptop hitam itu yang sedang dalam mode Sleep . Ia putar gawai itu agar layarnya menghadap ke Megatron di seberangnya. Karena Skywarp dan Starscream juga ingin melihat, laptop itu dipindahkan kembali dengan layar membelakangi jendela. 

"Gue baru buat poster. Ini gue buat sendiri semalaman kemarin. Gimana? Bagus, nggak?" tanya Thundercracker. 

Sebuah desain poster yang menunjukkan gambar full body Arachnia sedang berdiri di ujung tebing lautan. Pose yang ditampilkan Arachnia bisa dibilang seperti seorang karakter utama. Posisi pengambilan gambar berada di serong Arachnia, sehingga Ia tidak terlihat menghadap ke kamera. Ia mengenakan pakaian seorang penjelajah. Lalu, kaki kanannya berada di atas batu, tangan kirinya berada di pinggang, dan ia menunjuk ke arah lautan luas di depannya dengan tangan kanan. Dagunya sedikit terangkat dan senyumannya menunjukkan sebuah keoptimisan, tetapi juga terselip sedikit kemisteriusan pada senyum itu karena dua matanya setengah terbuka dan mengandung makna berbeda dari senyumnya. 

Lalu, Megatron sendiri berada di belakang Arachnia dan menggunakan seragam penjelajah versi laki-laki. Wajah gaharnya tampak jelas. Tidak ada senyuman di wajahnya itu. Dua tangan Megatron berada di belakang tubuh dan dua matanya tepat mengarah ke kamera dengan tatapan tajam. 

"Kayak majikan sama anjing penjaga."

Komentar polos yang dilayangkan Skywarp mengundang tawa dari Soundwave. Ia refleks menutup mulut rapat-rapat dan menunduk. Namun, ia tidak bisa menahan dua pundaknya yang sedikit bergetar karena menahan gelak tawa. 

"Anjir! Dikatain anjing penjaga nggak, tuh?!" sambar Starscream, kemudian mengeluarkan tawa yang lebih kencang.

"Mana mata Megatron hadap ke kamera, lagi. Bukan ke laut kayak Arachnia. Ekspresi lo juga tegang banget. Gue ngelihatnya lo kayak lagi ambil foto KTP. Tegang dan komuknya dapet," tambah Skywarp, yang membuat Starscream semakin tertawa lepas dan Soundwave memendamkan wajahnya di tumpukan tangan atas meja. 

Hanya tiga dari mereka yang tidak tertawa. Thundercracker selaku pembuat, Megatron selaku yang ditertawakan, dan Shockwave selaku makhluk tanpa emosi. 

"Emang jelek, ya?" bingung Thundercracker sambil mengambil kembali laptopnya. 

"Bukan jelek. Tapi Megatronnya yang–"

Megatron langsung menyumpal mulut Starscream dengan roti sobek yang mereka pesan. Tangan lainnya gesit mengambil roti untuk disumpal di mulut Skywarp yang mentertawakan kakaknya itu. 

"Kalo ada yang ketawa lagi, gue lempar kalian keluar lewat jendela ini!" Megatron menunjuk mereka berdua dengan tatapan tajam. 

"Dih! Ya, kali lo lempar gue di depan pelanggan lain!" balas Starscream membantah spontanitas Megatron. “Lah, Soundwave juga ketawa itu! Lo sumpel mulutnya pake roti juga, dong!" protesnya sambil mengunyah roti yang sudah masuk mulutnya itu. 

Soundwave mengangkat kepalanya lagi sambil berdeham sekilas dan membenarkan kacamatanya. "Sori, gue ketiduran. Kalian bahas apa tadi?" 

"Dia tidur, bukan ketawa," ucap Megatron. 

"Jelas-jelas dia ketawa di awal tadi, Ga!" tunjuk Skywarp setelah menghabiskan roti cokelat itu.

"Dia pakai masker juga. Gue harus buka maskernya dulu. Ribet," balas Megatron lagi. 

"Buka tinggal buka, anjir. Alasan aja lo." Starscream memutar mata. 

"Masih ada yang mau dibahas lagi nggak ini? Gue ada les jam enam nanti." Shockwave buka suara sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan angka 5 sore. 

"Posternya ganti!" titah Megatron. "Gue nggak mau ada di belakang Arachnia. Walau dia ketuanya, gue mau ada di sampingnya. Wakil dan ketua harus berdampingan."

Thundercracker langsung mencatat perintah itu di catatan laptop. "Ada lagi?"

"Terus gue nggak mau ada di latar tebing ngehadap lautan. Gue maunya di podium. Depannya itu siswa-siswi yang menyeru 'All Hail Megatron!'" 

"... Lo kesambet apa, sih, Ga?" ujar Starscream mendengar omongan itu. "Gue nggak tahu lo copas omongan siapa, tapi lo nggak bakal dipilih kalo pake poster kayak gitu, tau," timpal Starscream. 

"Gue setuju," kata Shockwave sebelum Megatron buka suara. "Jangan kalimat itu. Nanti lo bakal dikira diktator. Lo juga curi highlight Arachnia sebagai ketua OSIS. Ketidaklogisan itu bisa aja buat lo nggak bakal kepilih," lanjutnya, lalu melihat Starscream. " Copas kalimat lo, lah. Pake nyindir segala."

Starscream memanyunkan bibir dan lagi-lagi memutar mata mendapati omongan Shockwave yang seperti itu.

Megatron mengusap dagu sambil memperhatikan poster itu sekali lagi. "Iya juga, sih. Tapi gue mau konsepnya bukan petualangan. Lebih realistis aja. Jangan fantasi." Ia menyuarakan pikirannya. "Gue kesambet lo, nih, Star. Mending abis ini sampe beberapa hari ke depan lo jangan duduk sebangku sama gue, deh."

"Gue lagi, gue lagi." Starscream pasrah menerima tuduhan mereka berdua.

"Berarti di sekolah aja? Podium sekolah? Berarti kayak lo sama Arachnia ada di auditorium sekolah dan lagi pidato?" tanya Thundercracker mengembalikan arah pembicaraan. 

"Iya, kayak gitu. Terus pakai seragam sekolah aja. Jangan baju lain," tambah Megatron. 

"Oke, oke."

"Thundercracker buat posternya digambar apa edit foto?" tanya Soundwave.

"Edit foto sama digambar dikit-dikit," jawab Thundercracker. "Gue minta foto ke Arachnia. Dia yang kasih masukan konsep petualangan. Jadi dia kirim gue foto pose kayak di poster ini. Terus gue minta Megatron buat foto full body juga, posenya petualangan, tapi Megatron kirim gue foto kayak gini. Jadi, ya … begini hasilnya."

"Itu gue foto waktu di tempat kerja. Nggak mungkin gue pose yang aneh-aneh. Terus gue udah bilangin ke lo juga buat bikin poster simpel aja," kata Megatron. 

"Iya, tapi Arachnia mau yang wow , dan gue kepikiran konsep kayak gini."

"Lo sama Arachnia kek bertentangan banget," komentar Skywarp. 

Gimana kalo mereka bakal kepilih beneran jadi ketos dan waketos? Bakal ada kubu-kubuan di OSIS kalo mereka kepilih, pikir Starscream. 

"Dia jarang kasih tahu gue. Makanya gue suka kesel sendiri sama dia," balas Megatron sambil menatap tajam Skywarp.

"Sekarang bahas poster sama pamflet aja. Gue ada les nanti," kata Shockwave mengingatkan. 

"Ya, udah. Poster udah jelas. Sekarang pamflet. Lo dengerin kata gue aja. Nggak usah terima masukan dari laba-laba itu tentang pamflet." Megatron memberikan perintahnya pada Thundercracker. 

"Oke. Gue kontakan sama lo aja, ya, Ga, kalo gue ada yang bingung dari pamfletnya."

"Iya."

***

Kampanye sudah diperbolehkan ketika nomor urut sudah dibagikan. Sentinel dan Jetfire mendapat nomor urut kedua, sedangkan Megatron dan Arachnia nomor urut pertama. Para timses dari masing-masing kandidat berembuk ketika acara telah selesai. Nomor urut pertama adalah nomor urut yang dinantikan Arachnia dan Megatron karena banyak hal yang bisa dikaitkan dengan angka satu itu. Thundercracker juga memiliki banyak ide kreatif tentang pamflet atau berbagai alat kampanye lainnya yang berhubungan dengan angka satu. 

“Pasti mereka udah sabotase, nih! Aturan kita dapat nomor urut satu!” gerutu Sentinel di depan tim suksesnya yang terdiri dari Optimus, Ratchet, Jazz, Prowl, dan Ironhide yang kini berada di kantin kosong.

“Lo, mah, su’udzon mulu. Sekali-kali husnudzon kek!” timpal Jetfire. 

“Justru gue malah curiga lo yang sabotase kalo beneran dapat nomor urut satu,” tambah Optimus.

Sentinel melotot pada Optimus. “Lo serius bakal tuduh gue begitu? Sedangkan lo masih inget, 'kan, kalo Megatron pernah bohongin lo?”

Pernyataan tidak menyangka dari Sentinel itu cukup membuat Optimus untuk terdiam dan termenung. Ia juga mulai menduga-duga seperti yang dilakukan kakak sepupunya itu. Mungkinkah mereka dapat urutan nomor satu karena memang sudah disabotase?

“Angka dua, tuh, sebenarnya banyak juga simbolnya. Kayak dua berarti peace ,” usul Prowl sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. “ Peace , damai. Sentinel dan Jetfire membawa kedamaian untuk sekolah.”

“Atau dua berarti metal,” tambah Jazz sambil mengangkat jari telunjuk dan kelingkingnya. “Sentinel and Jet will make you rock and roll , baby ! Woooww!!!” Jazz menganggukkan kepala dan tangan seperti ia sedang berada di konser band metal.

“Nah, betul, tuh. Angka dua banyak idenya juga. Lo-nya aja yang nggak kreatif,” sambar Ironhide pada Sentinel.

“Tapi lebih banyak angka satu,” balas Sentinel lagi. 

“Angka dua juga banyak,” kata Ratchet yang sedang melihat layar ponselnya. “Aku dan kamu adalah dua, dua adalah kita. Anak dua lebih baik … Jika ada cinta kedua, pilihlah yang kedua … karena tidak mungkin ada cinta … kedua jika setia pada cinta pertama ….” Ratchet memelankan tempo suaranya dan semakin lambat hingga akhir, merasa seperti membaca sesuatu yang salah

“Tuh, ‘kan. Banyak,” kata Optimus. “Mata kita ada dua, tangan kita dua, kaki kita dua–”

“Jangan pakai anggota tubuh gitu,” potong Jetfire. “Kalo didenger Whirl yang punya mata satu sama Shockwave yang punya mata dan tangan satu, mereka bisa tersinggung,” jelasnya.

“Ya, udah. Pakai slogan yang udah ditemuin Ratchet aja.” Optimus menoleh ke layar ponsel Ratchet di sebelahnya. “Lo udah dapet apa aja?”

“Udah lumayan banyak, nih, yang berhubungan sama angka dua. Mau pakai yang mana? Gue kirim tautannya ke grup timses, ya,” jawab Ratchet.

Mereka pun membahas slogan serta kata-kata untuk kampanye yang mendukung Sentinel dan Jetfire. Ketika mereka sedang sibuk dengan alat-alat kampanye, pasangan nomor urut satu sudah membagi-bagi tugas pada timses mereka. Khusus untuk pasangan kandidat ketua dan wakil ketua, mereka fokus pada materi perdebatan yang akan dilaksanakan hari Jumat minggu ini dibantu oleh Duo Wave. Mereka serahkan urusan kampanye itu pada triplet sepenuhnya. 

Megatron yakin kalau semua akan berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. Kepercayaan diri Megatron meningkat saat ia dan Arachnia dapat menjawab pertanyaan dari guru-guru pinalis. Ia juga berhasil membungkam Sentinel dan Jetfire dengan memberikan sedikit kritik pada visi serta misi mereka. Sementara itu, mereka berdua tidak bisa membuat Megatron terdiam saat mereka menyerang visi dan misi itu. 

Awalnya Megatron seyakin itu, berpikir kalau ia bisa memenangkan dengan mudah hati para siswa dan siswi di sekolah itu. Menyabet gelar Wakil Ketua OSIS dengan Arachnia di sebelahnya sebagai Ketua OSIS. Megatron mengira semua akan semudah itu.

Pada kenyataannya ….

“Selamat kepada Sentinel Prime dari kelas 11 IPA 2 dan Jetfire dari kelas 11 IPA 1 yang berhasil mengumpulkan 239 suara dengan selisih 5 suara dari pasangan nomor satu!